Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS dan Inggris Serang Houthi untuk Lemahkan Milisi di Yaman

Foto : istimewa

Pasukan AS dan Inggris bersama-sama menargetkan Houthi untuk ketiga kalinya setelah serangan berulang kali terhadap kapal-kapal Laut Merah.

A   A   A   Pengaturan Font

SANAA - Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan serangan udara terhadap pemberontak Yaman pada hari Sabtu (3/2) menghantam 36 target Houthi di 13 lokasi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal angkatan laut yang transit di Laut Merah. Demikian pernyataan AS, Inggris, dan negara-negara lain yang memberikan dukungan untuk operasi tersebut.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk lebih mengganggu dan menurunkan serta melemahkan kemampuan milisi Houthi yang didukung Iran "dalam melakukan serangan sembrono dan mengganggu stabilitas".

Kelompok Houthi di Yaman, pada Minggu (4/2), mengatakan, serangan udara AS dan Inggris tidak akan menghalangi mereka, dan berjanji akan memberikan tanggapan setelah puluhan sasaran diserang sebagai pembalasan atas serangan berulang kali di Laut Merah oleh pemberontak dukungan Iran tersebut.

Dikutip dariRadio France Internationale (RFI), serangan udara gabungan AS dan Inggris di Yaman pada Sabtu malam, yang dikecam oleh Iran.

Ini adalah ketiga kalinya pasukan Inggris dan AS bersama-sama menargetkan kelompok Houthi, yang serangannya sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang dilanda perang telah mengganggu perdagangan global.

Austin dan pernyataan bersama tidak mengidentifikasi tempat-tempat yang menjadi target serangan, namun juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan, ibu kota Sanaa dan daerah lain yang dikuasai pemberontak menjadi sasaran.

Saree melaporkan total 48 serangan udara, dan mengatakan di platform media sosial X bahwa serangan ini tidak akan menghalangi kami dari pendirian kami dalam mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza," ujarnya.

Kementerian Pertahanan Inggris, mengatakan, pesawat-pesawat tempur Royal Air Force Typhoon menyerang sasaran-sasaran termasuk dua stasiun kendali darat yang digunakan untuk mengoperasikan drone penyerang dan pengintai.

Targetkan 13 Lokasi

Austin mengatakan pasukan koalisi menargetkan 13 lokasi yang terkait dengan fasilitas penyimpanan senjata, sistem dan peluncur rudal, sistem pertahanan udara, dan radar yang bawah tanah milik Houthi. Namun belum ada laporan mengenai korban jiwa dari aksi militer itu.

Secara terpisah, Komando Pusat AS atauUS Central Command (Centcom), mengatakan, pasukannya melakukan serangan terhadap rudal anti-kapal Houthi yang bersiap diluncurkan terhadap kapal-kapal di Laut Merah pada Minggu pagi.

Centcom sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap enam rudal anti-kapal Houthi lainnya, dan pada hari Jumat militer AS mengatakan pasukannya telah menembak jatuh delapan drone di dan dekat Yaman.

Kelompok Houthi mulai menargetkan pengiriman Laut Merah pada bulan November, dengan mengatakan mereka menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, yang dikuasai oleh kelompok bersenjata lain yang didukung Iran.

Pasukan AS dan Inggris membalas dengan serangan terhadap kelompok Houthi, yang sejak itu menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai sasaran yang sah.

Pada tanggal 28 Januari, sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah pangkalan di Yordania, menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 40 orang, mendorong Washington menuduh dilakukan oleh pasukan yang bersekutu dengan Teheran.

Pasukan AS dan sekutu di wilayah tersebut telah diserang lebih dari 165 kali sejak pertengahan Oktober, sebagian besar di Irak dan Suriah, namun kematian di Yordania adalah yang pertama akibat tembakan musuh selama periode tersebut.

AS membalas pada hari Jumat dengan serangan terhadap puluhan sasaran di tujuh fasilitas yang terkait dengan Teheran di Irak dan Suriah, namun tidak mengenai wilayah Iran.

Sumber-sumber diplomatik mengatakan, Dewan Keamanan PBB akan bersidang pada hari Senin, setelah Russia menyerukan pertemuan "mengenai ancaman terhadap perdamaian dan keselamatan yang disebabkan oleh serangan AS terhadap Suriah dan Irak".

Namun Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan, Teheran pada akhirnya bertanggung jawab atas kekerasan tersebut. "Kita perlu mengirimkan sinyal sejelas mungkin kepada Iran bahwa apa yang mereka lakukan melalui proksi mereka tidak dapat diterima," ungkap dia kepada Sunday Times.

"Anda menciptakan mereka, Anda mendukung mereka, Anda mendanai mereka, Anda memberi mereka senjata. Pada akhirnya Anda akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang mereka lakukan," kata Cameron.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top