Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Spionase

AS Dakwa Empat Warga Tiongkok Lakukan Penipuan Identitas Visa

Foto : JIM WATSON / AFP

BERI PENJELASAN I Asisten Kejaksaan Agung Amerika Serikat, John C Demers (tengah) mengatakan empat warga Tiongkok yang melakukan penipuan identitas di visa mereka itu adalah anggota Tentara Pembebasan Rakyat atau People’s Liberation Army (PLA).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Amerika Serikat telah mendakwa empat warga negara Tiongkok dengan tuduhan penipuan visa. Warga Tiongkok itu diduga berbohong tentang keanggotaan mereka dalam angkatan bersenjata Tiongkok. Tiga di antaranya telah ditahan. Sementara itu, FBI masih berusaha menangkap warga Tiongkok keempat, yang disebut-sebut berada di Konsulat Tiongkok di San Francisco.

Sejumlah agen FBI juga telah mewawancarai sejumlah orang di 25 kota AS yang memiliki afiliasi yang tidak diumumkan dengan militer Tiongkok. Jaksa penuntut AS mengatakan itu adalah bagian dari rencana Tiongkok dalam mengirim ilmuwan militer mereka ke AS.

Menurut Asisten Kejaksaan Agung Amerika Serikat, John C Demers, anggota Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) itu mengajukan visa penelitian sambil menyembunyikan afiliasi mereka dengan militer.

"Ini adalah bagian lain dari rencana Partai Komunis Tiongkok untuk mengambil keuntungan dari masyarakat terbuka kita dan mengeksploitasi institusi akademik," kata John C Demers.

Penangkapan tiga warga Tiongkok itu terjadi setelah AS mengumumkan seorang ilmuwan Tiongkok telah berlindung di konsulat San Francisco, dan sehari setelah pejabat AS memerintahkan penutupan konsulat Tiongkok di Houston.

Keempat orang yang dituduh melakukan penipuan visa adalah Wang Xin, Song Chen, Zhao Kaikai, dan Tang Juan. Tang Juan masih bersembunyi di Konsulat Tiongkok di San Francisco.

Wang Xin ditangkap pada 7 Juni setelah diinterogasi oleh agen Pabean dan Perlindungan Perbatasan di Bandara Internasional Los Angeles. Menurut rilis Departemen Kehakiman, Wang Xin mengungkapkan tetap menjadi anggota PLA, dan bekerja di laboratorium universitas militer. Tapi dalam visanya bahwa dia menyatakan telah meninggalkan militer pada tahun 2016.

Sedangkan Song Chen dan Zhao Kaikai ditangkap pada 18 Juli lalu. Jaksa menyatakan Song mengaku sebagai ahli saraf yang telah meninggalkan angkatan bersenjata. Tetapi pada kenyataannya, dia masih berafiliasi dengan rumah sakit Angkatan Udara The People's Liberation Army Air Force (PLAAF) di Tiongkok.

Sementara Zhao Kaikai mengaku tidak pernah bertugas di militer, tetapi sebenarnya adalah anggota dari lembaga penelitian PLA top.

Tang Juan ternyata anggota PLAAF. Seorang agen menemukan foto dirinya berseragam militer dan bukti bahwa dia bekerja di universitas medis angkatan udara. Tapi, dia menulis di aplikasi visanya bahwa dia belum pernah di militer. Juan Tang saat ini adalah seorang periset biologi di University of California, Davis.

Dokumen Kehakiman AS mengatakan seperti yang ditunjukkan dalam kasus Tang, konsulat Tiongkok di San Francisco dijadikan sebagai "rumah aman" bagi tentara PLA guna menghindari persekusi di Amerika Serikat. Jaksa penuntut AS mengatakan ini bukanlah satu-satunya kasus, melainkan bagian dari sebuah program yang dilaksanakan oleh PLA untuk mengirim ilmuwan-ilmuwan militer ke AS di balik kepura-puraan.

Dokumen itu juga menyebutkan kasus-kasus lainnya, di antara dua periset baru-baru ini ditahan di California lantaran berbohong soal tudingan hubungan mereka dengan militer Tiongkok. n AFP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top