Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlombaan Senjata

AS Bertekad Kalahkan Misil Russia

Foto : AFP/ALEXANDER NEMENOV

Misil Russia l Misil balistik Russia, Topol-M, saat melintasi Lapangan Merah, Moskwa, dalam sebuah parade militer beberapa tahun lalu. Setelah keluar dari INF, AS dan Russia, akan berlomba-lomba untuk mengembangkan produksi maupun teknologi persenjataan misil mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berjanji bahwa negaranya akan mengalahkan Russia dalam pengembangan produksi maupun teknologi persenjataan misil setelah AS keluar dari perjanjian pengendalian senjata nuklir jarak menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces/INF).

Hal itu disampaikan Presiden Trump dalam pidato kenegaraan tahunan yang dibacakan Selasa (5/2), setelah beberapa jam sebelumnya Russia mengumumkan akan mendesain misil-misil terbaru dalam dua tahun mendatang.

"Di bawah pemerintahan saya, kami tak akan sungkan untuk membela kepentingan Amerika," kata Presiden Trump dihadapan anggota parlemen yang berkumpul di Gedung Capitol AS.

"Mungkin saja kita dapat menegosiasikan perjanjian lain, dengan menambah Tiongkok atau negara lain. Atau mungkin juga kita tidak perlu melakukannya, dan kita akan mengalahkan semua pihak dalam hal jumlah dan inovasi," imbuh dia.

Reaksi Russia

Terkait keluarnya AS dari perjanjian INF, pada Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, mengumumkan bahwa negaranya pun akan keluar dari perjanjian pembatasan persenjataan itu dalam kurun waktu 6 bulan ke depan. Informasi itu disampaikan kantor berita Interfax pada Rabu (6/2).
Sebelumnya Presiden Russia, Vladimir Putin, pada akhir pekan lalu menyatakan Russia akan menangguhkan perjanjian INF. Penangguhan itu dilakukan setelah AS terlebih dahulu mundur dalam kurun waktu enam bulan, terkecuali Moskwa mengakhiri pelanggaran atas perjanjian yang diteken pada 1987 itu.

Moskwa sendiri membantah telah melanggar perjanjian INF.

Sementara itu di Moskwa, Menteri Pertahanan Russia, Sergei Shoigu, mengumumkan bahwa Presiden Vladimir Putin telah menyetujui rencana pembuatan misil model terbaru. "Sepanjang 2019-2020, kami akan mengembangkan sistem Kalibr versi darat yang dilengkapi misil jelajah jarak jauh, yang sejauh ini telah menunjukkan hasil yang baik di Suriah," kata Shoigu. "Dalam periode yang sama, kami juga akan menciptakan sebuah sistem peluncur dengan misil hipersonik jarak jauh," pungkas Shoigu. Ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top