AS Belum Pernah Gagal Bayar Utang meski Capai US$31 Triliun
Ilustrasi mata uang dollar AS
Memasuki tahun 2023, keadaan serupa terjadi kembali di AS kendati Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu sudah mencapai 121 persen yang artinya masih mampu mengimbangi utang AS.
"Namun, tentu saja karena ini sudah melampaui dari threshold yang sudah ditetapkan oleh pemerintah mereka, sehingga yang harus dilakukan adalah upaya antara untuk menurunkan atau menaikkan. Kalau menaikkan kembali, tentu saja secara politik mungkin, tapi mungkin juga akan menimbulkan persepsi di dalam konteks global terhadap surat utang AS sendiri karena ratingnya juga turun," ucap Eko.
Malapetaka Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyampaikan pidatonya beberapa hari lalu bahwa gagalnya kesepakatan Kongres untuk menaikkan plafon atau pagu utang pemerintah bisa menimbulkan malapetaka ekonomi baru.
Menurut Yellen, jika plafon utang tidak dinaikkan, bisnis AS akan menghadapi pasar kredit yang memburuk, dan pemerintah kemungkinan tidak akan dapat mengeluarkan pembayaran kepada keluarga militer dan manula yang bergantung pada jaminan sosial.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya