Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perjanjian Nuklir

AS Akan Secara Resmi Mundur dari Traktat INF

Foto : AFP/ Virginia Mayo

Mark Esper

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut mantan Menhan AS, Ash Carter, pada awal Juli lalu, Washington DC tak akan terpengaruh dengan berakhirnya perjanjian ini. "Dari sudut pandang militer, bukan dari sudut pandang politik, tidak terlalu buruk. Kita dapat memanfaatkan apa yang kita sebut serangan cepat konvensional," kata Carter saat acara dengar pendapat dengan Dewan Hubungan Luar Negeri AS. "Kita dapat memanfaatkan apa yang kita sebut sebagai serangan (misil) konvensional cepat," imbuh dia.

Pentagon pun akan merasa senang karena bisa memodernisasi alutsistanya untuk melawan kekuatan Tiongkok yang semakin meningkat apalagi Negeri Panda saat ini ingin menegaskan supremasi militernya di kawasan Asia.

"Sebagian besar inventaris Tiongkok adalah misil jarak menengah dan jadi kita perlu memastikan bahwa kita memiliki kemampuan juga untuk merespons jika pada suatu hari kita bertikai dengan mereka," ujar Menhan Esper.

Jika keluar dari INF, AS telah berjanji untuk tidak mengerahkan misil berhulu ledak nuklir terbaru di Eropa, tetapi tidak berjanji untuk menyebarkan senjata konvensional ke wilayah Eropa.

Putusan AS untuk keluar dari INF sepertinya juga akan didukung oleh ketua kepala staf gabungan militer AS, Jenderal Mark Milley. Ketika ditanya oleh seorang senator AS tentang runtuhnya perjanjian INF, Milley mengatakan mendukung penyebaran misil jarak menengah berbasis darat konvensional di kawasan Indo-Pasifik, karena itu akan membantu dan menguntungkan AS. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top