Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Arti Jubah Bisht Berbalut Emas Messi di Final Piala Dunia 2022

Foto : AFP/OOD Anderson

Lionel Messi mengenakan jubah bisht

A   A   A   Pengaturan Font

Jubah bisht yang merupakan pakaian tradisional khas negara Arab terus menjadi perhatian setelah dipakai Lionel Messi usai membawa negaranya, Argentina, memenangkan Piala Dunia 2022 pada Minggu (19/12).

Bisht itu dikenakan Messi setelah diberi oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani tepat sebelum seremoni pengangkatan trofi Piala Dunia 2022.

Lantas, apa makna dari jubah Bisht yang diberikan Sheikh Tamim kepada kapten Tim Nasional Argentina di momen langka itu?

Melansir Arab News, Bisht adalah jubah panjang tradisional Arab yang dikenakan pria di atas thobes mereka dan telah dikenakan selama ribuan tahun.

Jubah ini awalnya dikenakan prajurit Arab setelah meraih kemenangan dalam peperangan. Bisht juga biasa dipakai oleh keluarga kerajaan.

Atas dasar itu, pemakaian bisht untuk Messi disebut merupakan bentuk penghargaan Emir Qatar karena berhasil membawa negaranya meraih kemenangan di Piala Dunia 2022.

Sekarang Bisht telah menjadi pilihan pakaian formal bagi para politisi, ulama, dan individu berpangkat tinggi di negara-negara Teluk Arab, Irak, dan negara-negara di utara Arab Saudi.

Bisht juga bukan pakaian sehari-hari, melainkan hanya dipakai untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, festival, wisuda dan lebaran.

Bisht telah menjadi pilihan pakaian formal bagi para politisi, ulama, dan individu berpangkat tinggi di negara-negara Teluk Arab, Irak, dan negara-negara di utara Arab Saudi.

Jubah ini umumnya terbuat dari wol dan warnanya berkisar dari putih, krem, cokelat, abu-abu, dan hitam yang lebih gelap.

Tiga jenis bordir digunakan dalam pembuatan bisht, yakni jahitan emas, jahitan perak dan jahitan sutra. Benangnya yang disebut sebagai zari terdiri dari dua jenis, yaitu yang asli terbuat dari sutra atau benang kapas yang dilapisi dengan emas atau perak murni, dan imitasi dimana benangnya dilapisi dengan kawat tembaga berlapis perak.

Harga bervariasi dari 100 hingga 20 ribu Riyal Saudi, tergantung pada kain, jahitan, warna dan gaya.

Yang paling mahal, Royal Bisht yang dikenakan Messi dibuat menggunakan bulu unta atau wol kambing dengan sulaman emas di kerah dan lengannya. Bisht ini umumnya dirancang khusus untuk pangeran, politisi, dan orang kaya.

Abu Salem, seorang penjahit Saudi dari Al-Ahsa menuturkan bisht pertama kali dijahit di Persia. Orang Saudi diperkenalkan kepada mereka ketika penjual bisht datang ke sini untuk haji atau umrah.

Menjahit bisht adalah seni yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan. Sulaman emas membutuhkan kesabaran dan memakan waktu berjam-jam. Membuat salah satu bisht dengan tangan bisa memakan waktu 80 hingga 120 jam dan melibatkan sampai empat penjahit, yang masing-masing memiliki satu tugas khusus.

Daerah Al-Ahsa di provinsi Timur telah menjadi rumah bagi penjahit bisht terbaik selama lebih dari 200 tahun dan produsen terkemuka di negara-negara Teluk sejak 1940.

Beberapa keluarga di Al-Ahsa mewarisi keahlian nenek moyang mereka dan terus membuat bisht atas nama keluarga mereka.

Secara tradisional, bisht memiliki dua lengan tetapi dapat dikenakan hanya dengan satu tangan melalui lengan dan tangan lainnya dililitkan secara longgar dan diselipkan ke samping.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top