Arkeolog Temukan Lukisan Dinding Peninggalan Kristen Abad Pertengahan di Sudan
Dari penelitian pendahuluan mereka menunjukkan ketika dibuat, lukisan-lukisan itu dibuat pada saat tekanan ekstrem di wilayah Dongola yang menjadi bagian dari Nubia. Kota Dongola sendiri merupakan kota perdagangan penting di 80 kilometer sebelah barat Sungai Nil.
Kota ini berkembang selama ratusan tahun di bawah hubungan damai antara Muslim Mesir dan Kristen Nubia. Dengan nama Arab Dungulah, kota ini dulunya bekas keuskupan Katolik Latin tepatnya pada abad ke-14.
Lukisan tersebut menunjukkan seorang penguasa Nubia, yang diyakini sebagai Raja David atau Daud. Ia dilindungi oleh Malaikat Tertinggi Mikail dan disertai dengan prasasti yang menyerukan kepada Tuhan untuk melindungi kota adegan figuratif yang oleh para arkeolog dianggap unik untuk seni Kristen.
Pemerintahan Raja David menandai awal dari akhir kerajaan karena serangan yang dilakukan Kesultanan Mamluk pada 1276. Para arkeolog di lokasi berspekulasi bahwa lukisan itu mungkin dibuat ketika tentara Mamluk yang mendekat atau mengepung kota. Dari prasasti yang menyertai lukisan itu, memuat permohonan perlindungan Tuhan.
Direktur proyek tersebut Artur Ob?uski, menerangkan bahwa kamar-kamar ruangan di Dongola kuno ditutupi dengan kubah dan kubah itu dibangun dari batu bata kering dan lebih dari 20 kaki di atas permukaan tanah abad pertengahan, sebuah fakta yang membingungkan para arkeolog, terlebih kompleks ini bersebelahan dengan Gereja Agung Yesus, yang merupakan gereja terpenting di Kerajaan Makuria.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya