Arah Revitalisasi Pendidikan Vokasi Belum Tepat
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto.
JAKARTA - Pemerintah perlu memperbaiki arah program revitalisasi pendidikan vokasi. Revitalisasi pendidikan vokasi idealnya dimulai dari pembenahan program pemagangan dan modernisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di daerah.
Ketua Kompartemen Ketenagakerjaan Kadin, Bob Azam, mengatakan revitalisasi pendidikan vokasi yang pemerintah lakukan sebaiknya tidak hanya berfokus pada pembenahan pendidikan di jenjang SMK yang salah satunya ditempuh dengan perbaikan kurikulum dan sarana prasarana praktikum di SMK.
"Perbaikan kurikulum akan memakan waktu lama, begitu juga sarana prasarana, mengingat alat-alat praktik untuk sekolah kejuruam harganya sangat mahal," jelas Bob dalam diskusi yang bertemakan "Kerja Sama Pemerintah dan Dunia Industri untuk Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kerja melalui Pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) dan Program Pemagangan", di Jakarta, Rabu (22/11).
Namun, jika revitalisasi dimulai dari pembenahan program pemagangan dan modernisasi BLK akan lebih efektif dan efisien. "Karena BLK dapat dipakai sebagai sarana prasarana join activity, digunakan secara bersama-sama oleh banyak SMK dan program pelatihan kerja lainnya, biayanya akan lebih murah jika melakukan modernisasi BLK," ujar Bob.
Sedangkan program pembenahan program pemagangan akan sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing siswa di jenjang SMK. "Pemagangan dapat meningkatkan daya saing pekerja lokal, porsi pemagangan di SMK juga perlu diperbanyak dibanding belajar teorinya," kata Bob.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya