Apresiasi Rupiah Terbatas

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih berpotensi melemah ke depan meskipun terjadi apresiasi kemarin. Sentimen eksternal masih membayangi kinerja rupiah.

"Apresiasi mata uang domestik relatif masih terbatas mengingat ketegangan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok masih dapat meningkat," Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (6/9) sore, bergerak menguat sebesar 33 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.895 rupiah per dollar AS.

Ariston Tjendra mengatakan laju mata uang dollar AS cenderung tertahan setelah muncul kabar mengenai negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan Kanada mengalami kemajuan. "Pergerakan dollar AS tertahan di tengah meredanya kekhawatiran terhadap tensi perdagangan global, situasi itu mendukung permintaan aset di negara berkembang," katanya.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova mengatakan pengendalian impor yang diterapkan pemerintah turut menjadi salah satu sentimen yang menopang mata uang rupiah. "Kebijakan itu dinilai dapat memperbaiki kinerja neraca perdagangan ke depannya," katanya.
Kemarin (5/9), pemerintah mengumumkan kebijakan pengendalian impor barang konsumsi melalui penaikan tarif pajak penghasilan (PPh) impor terhadap 1.147 pos tarif sebagai strategi mengatasi defisit neraca transaksi berjalan.

Ant/E-10