Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran - Aktivitas Industri Manufaktur pada Juni Lalu Melambat

APBN Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah optimalkan berbagai instrumen, termasuk APBN, untuk meminimalkan dampak gejolak global terhadap perekonomian domestik sehingga momentum pemulihan ekonomi nasional terjaga.

JAKARTA - Pemerintah menegaskan pengelolaan APBN akan digunakan untuk meminimalisir dampak gejolak geopolitik terhadap sektor industri. Di tingkat konsumen, APBN akan dioptimalkan untuk meredam dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan gejolak geopolitik berdampak terhadap pelambatan aktivitas industri manufaktur di dalam negeri. Data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur pada Juni lalu berada di level 50,2, lebih rendah dibandingkan capaian pada bulan sebelumnya di posisi 50,8.

Dalam indeks tersebut, angka di bawah 50 menunjukkan aktivitas industri manufaktur terkontraksi. Sebaliknya, indeks di atas 50 mengindikasikan aktivitas industri manufaktur ekspansi.

Gejolak geopolitik serta perlambatan ekonomi dunia, khususnya di Tiongkok, mengganggu rantai pasok global dan menghambat laju ekspansi manufaktur Indonesia, yang juga dialami oleh sebagian besar negara di kawasan Asia, termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

"Pemerintah akan terus memonitor dinamika dan prospek ekonomi global ke depan serta memitigasi berbagai dampak yang mungkin timbul. Berbagai instrumen yang ada, termasuk APBN, akan dioptimalkan untuk meminimalisasi dampaknya pada perekonomian domestik sehingga momentum pemulihan ekonomi nasional terjaga," kata Febrio dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (3/7).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top