Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Apakah Pohon Saling Berbicara ? Ilmuwan Masih Berdebat

Foto : Istimewa

Sejumlah penemuan ilmiah baru-baru ini telah menangkap imajinasi publik seperti jaringan lebar kayu, yakni jaringan tipis filamen jamur yang dihipotesiskan untuk mengangkut nutrisi dan informasi melalui tanah dan membantu hutan berkembang.

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian hutan bawah tanah juga terus berkembang. Pada 2016, Tamir Klein, seorang ahli ekofisiologi tanaman di Universitas Basel dan sekarang di Institut Sains Weizmann di Israel, memperluas penelitian Simard ke dalam hutan Swiss dari pohon cemara, pinus, larch dan beech. Timnya melacak isotop karbon dari satu pohon ke akar pohon terdekat lainnya, termasuk spesies yang berbeda, di petak hutan eksperimental.

Para peneliti mengaitkan sebagian besar pergerakan karbon dengan jamur mikoriza tetapi mengakui bahwa mereka belum membuktikannya.

Simard, yang berkarir di University of British Columbia sejak 2002, telah memimpin penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa pohon "induk" yang besar dan tua adalah pusat jaringan hutan dan dapat mengirim karbon di bawah tanah ke bibit yang lebih muda. Dia mendukung pandangan bahwa pohon berkomunikasi melalui jaringan mikoriza dan menentang gagasan lama bahwa persaingan antara pohon adalah kekuatan dominan yang membentuk hutan. Dalam TED Talk-nya, dia menyebut pohon sebagai "kooperator super".

Tetapi karena popularitas jaring kayu telah melonjak baik di dalam maupun di luar lingkaran ilmiah, reaksi skeptis telah berkembang. Tahun lalu, Kathryn Flinn, seorang ahli ekologi di Baldwin Wallace University di Ohio, berpendapat di Scientific American bahwa DSimard dan yang lainnya telah melebih-lebihkan tingkat kerja sama di antara pohon-pohon di hutan. Kebanyakan ahli, Flinn menulis, percaya bahwa kelompok organisme yang anggotanya mengorbankan kepentingan mereka sendiri atas nama komunitas jarang berevolusi, akibat kekuatan seleksi alam yang kuat di antara individu-individu yang bersaing.

Sebaliknya, dia menduga, jamur kemungkinan besar mendistribusikan karbon sesuai dengan kepentingannya sendiri, bukan kepentingan pohon.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top