Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Prediksi Gempa M 8,7 dan Tsunami 29 meter, UGM Pasang EWS Deteksi Gempa UGM di Pesisir Pulau Jawa

Foto : Istimewa

Ilustrasi Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh saat bencana tsunami terjadi 26 Desember 2004.

A   A   A   Pengaturan Font

Sunarno menjelaskan alat EWS ini masih dalam tahap pengembangan selain perbaikan penyempurnaan teknologi alat tersebut juga pengembangan algoritma penentuan pusat gempa yang akan terjadi. "Setiap stasiun EWS yang kami pasang tetap mengukur setiap 5 menit perubahan permukaan air sumur dan paparan gas Radon alam yang akan dibaca EWS kami," ungkapnya.

Meski demikian, hingga saat ini kepekaan alat EWS Gempa ini hanya dapat memonitor kejadian Gempa di atas 4,5 SR di antara Aceh hingga NTT untuk lempengan Indo-Australia. Namun untuk dapat memantau di daerah dengan lempengan lain maka harus dipasang stasiun EWS di lempengan yang dipantau.

Seperti diketahui, EWS initersusun dari sejumlah komponen seperti detektor perubahan level air tanah dan gas radon, pengkondisi sinyal, kontroler, penyimpan data, sumber daya listrik. Lalu, memanfaatkan teknologi internet of thing (IoT) di dalamnya. Mekanisme kerja alat ini dalam memprediksi gempa berdasarkan perbedaan konsentrasi gas radon dan level air tanah yang merupakan anomali alam sebelum terjadinya gempa bumi. Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan. Demikian juga permukaan air tanah naik turun secara signifikan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top