Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Lonjakan Harga, Pangkalpinang Gelar Pasar Murah Setelah Pemilu 2024

Foto : ANTARA/HO-Aprionis/Mega

Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan saat sidak stok dan harga beras di gudang distributor Pangkalpinang, Rabu (7/2/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Pangkalpinang - Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menggelar pasar murah setelah penyelenggaraan Pemilu 2024, guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di daerah itu.

"Kita berharap pasar murah ini dapat menekan harga beras dan cabai yang mengalami kenaikan," kata Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan pasar murah ini bekerja sama dengan Bulog dan distribusisembako ini digelar setelah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta legislatif yang jatuh pada 14 Februari 2024, guna menekan kenaikan harga sembako di Kota Beribu Senyuman ini.

"Kegiatan pasar murah ini akan digelar pada 15 Februari tahun ini dan diharapkan masyarakat datang untuk membeli kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau," katanya.

Ia menyatakan dalam menjaga stabilitas harga sembako ini, Pemkot Pangkalpinang terus melakukan pemantauan stok dan harga sembako di gudang distributor dan pedagang di sejumlah pasar moderen dan tradisional di daerah ini.

"Kemarin red-Rabu (7/2), kami sudah melakukan sidak ke sejumlah distributor beras dan pedagang di pasar untuk memastikan ketersediaan beras, gula pasir, minyak goreng, bawang, cabai dan kebutuhan lainnya," katanya.

Menurut dia hasil kegiatan sidak kemarin hanya harga beras dan cabai merah yang mengalami kenaikan, sementara harga kebutuhan lainnya masih bertahan stabil.

Harga beras naik menjadi Rp79.000 dari harga sebelumnya Rp68.000 per kampil (satuan isi 5 kilogram), harga cabai merah naik menjadi Rp70.000 dari harga sebelumnya Rp40.000 per kilogram.

"Harga beras dan cabai ini naik karena naiknya tarif transportasi menjelang imlek, karena stok komoditas tersebut cukup hingga bulan depan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top