Antisipasi Krisis, Penerimaan Fiskal Perlu Ditingkatkan

Jakarta - Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan mengingatkan perlunya mencari solusi untuk meningkatkan penerimaan perpajakan maupun pengelolaan utang agar Indonesia terlepas dari potensi krisis fiskal.

"Kebijakan fiskal harus berjalan dengan efektif, maka perlu keluar dari krisis fiskal dengan kerja keras," kata Heri saat membacakan tanggapan fraksi mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2019 dalam rapat paripurna DPR di Jakarta, Kamis (24/5).

Heri mengatakan Indonesia mulai memasuki tanda-tanda mengalami krisis fiskal karena realisasi penerimaan perpajakan tidak pernah mencapai target dan rasio utang pemerintah terhadap PDB juga meningkat setiap tahunnya.

Tax ratio yang tercatat sebesar 9,9 persen terhadap PDB merupakan yang terendah dalam 10 tahun terakhir, sedangkan rasio utang yang saat ini berada pada kisaran 29,3 persen, berpotensi mengalami kenaikan pada 2019 menjadi 30 persen terhadap PDB.

Naikkan "Tax Ratio"

Untuk itu, pemerintah perlu melakukan upaya untuk menaikkan tax ratio sebanyak satu persen setiap tahun serta melakukan perbaikan secara struktural agar antar sektoral Kementerian Lembaga mempunyai sinergi yang beriringan dengan rencana pembangunan jangka pendek.

"Sementara, penerimaan negara bukan pajak juga perlu dicermati agar tidak terjadi komersialisasi layanan publik di sektor pendidikan maupun kesehatan," kata Heri. Heri mengatakan kebijakan fiskal yang dirumuskan oleh pemerintah harus sesuai dengan sasaran pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berkeadilan dan berkedaulatan agar bisa menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.

"Pada intinya, kebijakan fiskal harus bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional melalui fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi," katanya.

Ant/E-10