Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anies Terkejut, DKI belum Memiliki Alat Ukur Curah Hujan

Foto : ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp

Dokumentasi - Seorang warga menggunakan payung menyeberangi jalan saat hujan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (9/11). .

A   A   A   Pengaturan Font

"Pak Sekda sebaiknya ini jangan 10 lokasi. Ini coba dibuat sebanyak mungkin dengan harga semurah mungkin," ujar Anies.

Anies juga meminta kepada Dinas SDA untuk membeli alat pengukur curah hujan manual, bukan digital seperti yang diajukan oleh dinas. Menurut Anies alat yang diajukan oleh dinas terlalu canggih karena berbasis digital sehingga lebih mahal.

Permintaan itu berkaca pada situasi keuangan Pemprov DKI Jakarta yang terbatas akibat wabah COVID-19. Terlebih dana pengendalian banjir di Ibu Kota diperoleh dari pinjaman pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

"Kalaupun belum bisa menggunakan alat yang maju seperti ini pak, sudahlah beli alat yang murah dan petugas kitadata entry(memasukan data) pakai aplikasi. Jadi tidak harus kayak membeli layar proyektor yang bergerak sendiri, yang penting (layarnya) putih dan bisa naik turun (walau) pakai tangan," katanya.

Anies mengharapkan seluruh wilayah Jakarta bakal memiliki alat pengukur curah hujan bila dinas membeli alat yang lebih murah.

Meski murah, Anies berkeyakinan bahwa kemampuan alat itu tidak jauh berbeda. Alat sama seperti buatan sendiri atau ketika praktikum membuat alat pengukur curah hujan saat duduk di kursi SMA.

Tapi cara hitungnya betul, lalu petugas melakukandata entrysehingga seluruh kelurahan di Jakarta punya alat ukur curah hujan. "Kalau cuma seperti ini (10 alat), niat nggak kita menyelesaikan banjir. Kalau niat yah seluruh wilayah kita harus punya alatnya," katanya ant/P-5
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top