Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Banjir

Anies Dukung Pembangunan Kolam Retensi

Foto : ANTARA / Yulius Satria Wijaya

swafoto I Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) berswafoto dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat mengunjungi Bendung Katulampa, di Bogor, Jawa Barat, Senin (12/10). Anies Baswedan mengunjungi Bendung Katulampa dalam rangka memetakan potensi banjir yang menerjang Jakarta akibat air kiriman dari Bogor.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan menyatakan, akan mendukung rencana Pemerintah Kota Bogor untuk menambah jumlah kolam retensi sebagai salah satu upaya pengendalian banjir Jakarta di wilayah hulu.

"Saya menyambut baik apa yang dikerjakan oleh Wali Kota Bogor, dan kita akan dukung terus," kata Anies, usai meninjau Bendung Katulampa, Bogor, Senin (12/2).

Anies menyebutkan sesegera mungkin akan bertemu dan duduk bersama dengan kota-kota satelit termasuk Kota Bogor untuk menyampaikan rencana terkait pengendalian banjir Jakarta.

"Supaya rencana di Jakarta dan di Bogor baik kota dan kabupaten, maupun Depok, yang semua terlewati aliran sungai, supaya perencanaannya sinkron," kata Anies.

Terkait pembiayaan, Anies menyebutkan ada banyak sumber pembiayaan untuk pendanaan penangangan banjir Jakarta, baik anggaran dari pemprov maupu kementerian.

Dengan anggaran yang ada semua rencana penanganan banjir Jakarta akan dikerjakan. Hal ini, lanjut Anies, sebagai bentuk tanggung jawab pemimpin terhadap wilayah masing-masing yang dipimpinnya.

"Termasuk kita ini menjalankan amanat konstitusi. Karena semua yang terlewati sungai bukan sekedar Bogor, Depok, Jakarta, tapi semua warga negara Indonesia," katanya.

Anies mengatakan sesegera mungkin upaya-upaya pengendalian banjir Jakarta dikerjakan. Termasuk yang apa saja yang dibutuhkan oleh wilayah penyangga.

Ia mengatakan duduk bersama diperlukan untuk mengkaji sesegera mungkin apa yang dibutuhkan dan dikerjakan. "Di Jakarta kita mengeluarkan investasi besar sekali untuk pengelolaan air di sungai. Bila itu bisa dikerjakan di hulu, maka akan kita kerjakan," katanya.

Terkait program pengendalian banjir Jakarta dengan penataan wilayah hulu seperti pembongkaran vila dan pembangunan waduk di Ciawi, Anies tidak ingin berkomentar banyak seperti apa perkembangannya dan apakah akan dilanjutkan lagi atau tidak.

Namun Anies menunjukkan bahwa kedatangannya ke Balai Kota Bogor untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Bogor, Gubernur DKI mendatangi wali kota adalah sebagai bentuk keseriusannya menangani banjir Jakarta.

"Dan saya siap menerima siapapun yang ada kaitannya dengan penyelamatan Jakarta dari banjir. Ini adalah tanggung jawab dan saya akan tunaikan tanggung jawab ini dengan sebaik-baiknya," lanjut Anies.

Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan agar Bogor dan Jakarta bisa bekerja sama semaksimal mungkin menahan air di Bogor supaya tidak langsung ke Jakarta dengan membangun sumur resapan dan kolam retensi.

Menurutnya untuk menahan air dari Bogor langsung ke Jakarta perlu sebanyak mungkin dibuat kolam retensi, situ, maupun sumur resapan. "Saat ini sudah ada Kolam Retensi di Cibuluh, mungkin perlu tiga sampai lima titik lagi, terutama di wilayah Tanah Sareal dan Bogor Utara," katanya.

Bima mengatakan kolam retensi yang terletak di wilayah Cibuluh memiliki luas 7.000 meter persegi membutuhkan biaya 10 miliar rupiah yang dianggarkan dari Pemprov DKI Jakarta. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top