Angka Perawatan Pasien Covid-19 di DIY Terendah di Indonesia, Luhut Sebut Itu yang Sebabkan Kematian Tinggi
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan.
JAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) adalah provinsi dengan persentase perawatan Rumah Sakit (RS) untuk pasien Covid-19 terendah di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Dalam Rakor Penanganan Covid-19 DIY terungkap data bahwa hanya 6,1% pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan di RS.
"Padahal secara umum bisa mencapai sampai 20 persen pasien yang butuh dirawat di rumah sakit, sehingga situasi yang terjadi di DIY bisa menjelaskan mengapa angka kematian itu tinggi," beber Menko Marves Luhut B Pandjaitan dalam Rakor virtual pada Hari Kamis (29/7).
Lebih lanjut, diapun mengungkapkan dari 34.732 kasus aktif di DIY, hanya 2.115 yang dirawat di RS.
Selain itu, Menko Luhut menyebutkan angka kematian di provinsi itu terus meningkat sejak kapasitas tempat tidur RS (BOR) menembus angka hampir 80 persen.
"Kapasitas RS sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemprov dan Pemkab/Pemkot di DIY agar segera melakukan konversi TT (tempat tidur) Non-Covid menjadi Covid di RS," perintahnya.
Dengan konversi tersebut, dia berharap secara keseluruhan angka konversi TT dapat mencapai 50 persen sehingga pasien dengan gejala berat dapat ditangani di RS.
Menkes Budi Gunadi Sadikin telah mendapatkan laporan dari beberapa RS di Yogyakarta soal tingginya angka kematian pasien yang akhirnya meninggal di RS.
"Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat," tuturnya.
Dengan tingkat saturasi yang rendah itu menurutnya masyarakat Jogja yang sakit itu perlu mendapatkan akses perawatan baik di RS ataupun di fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter).
Menkes mengaku segera mengirimkan oximeter ke seluruh Puskesmas di DIY. "Oximeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang Isoman agar penanganannya tidak terlambat," bebernya.
Menanggapi hal ini, Menko Luhut meminta kepada Dandim dan Kapolda di DIY untuk bekerja sama menggiatkan upaya tracing dan testing.
"Saya harap dalam beberapa hari ke depan kalian (Kapolda dan Dandim) betul-betul meningkatkan aktivitas testing & tracing sehingga bisa membawa pasien Isoman yang saturasinya mulai memburuk untuk ke fasilitas Isoter atau RS," ujarnya serius.
Untuk membantu penanganan pasien yang sedang Isoman dan dirawat di RS, Menko Luhut menyebutkan pemerintah pusat baru saja mengirimkan 150 buah konsentrator oksigen. "Kita juga baru mendapatkan bantuan 10 ISO Tank untuk Oksigen, nanti kita deploy (kirim) ke Jogja," imbuhnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menuturkan pihaknya telah melakukan dua hal untuk mengintervensi penanganan Covid-19 di DIY.
Pertama, BNPB membentuk satgas untuk melakukan penebalan tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di DIY. "Satgas ini bertugas mengatur isoter serta isoman dan telemedicine termasuk berkoordinasi dengan relawan," jelasnya.
Ganip menyebutkan BNPB juga mengelola empat Isoter di DIY,yakni Rusun ASN BBWSO, Rusun Mahasiswa UGM, Rusun Mahasiswa UNY, dan RS Medika Respati.
Pada akhir rakor yang juga diikuti oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menko meminta semua pemangku kepentingan terkait untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan dalam menangani penularan Covid-19 di DIY.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya