Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Sudan

Angka Pengungsi Naik Lebih dari Dua Kali Lipat

Foto : AFP/Amanuel Sileshi

Pengungsi Sudan I Seorang pemuda pengungsi dari Sudan menggiring keledai yang menarik gerobak yang membawa harta bendanya ke arah perbatasan Ethiopia pada Kamis (4/5) pekan lalu. Organisasi Internasional untuk Migrasi melaporkan bahwa angka pengungsi dari Sudan meningkat dua kali lipat dalam ­sepekan terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Jumlah orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat bentrokan di Sudan meningkat lebih dari dua kali lipat hingga lebih dari 700.000 pengungsi dalam sepekan terakhir, kata seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (9/5).

Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan angka 700.000 tunawisma, dibandingkan dengan 340.000 orang yang tercatat sepekan lalu pada 2 Mei. Mereka terpaksa mengungsi akibat bentrokan baru-baru ini yang dimulai pada 15 April lalu. Sebelum bentrokan terjadi, sebanyak 3,7 juta orang di Sudan telah terpaksa mengungsi secara internal, terutama di daerah Darfur bagian barat.

"Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) melaporkan kebutuhan hampir 13.000 ton makanan untuk menjangkau sekitar 384.000 orang di Negara Bagian Gedaref, Gezira, Kassala, dan Nil Putih," kata Haq.

Sementara itu menurut WFP, saat ini pihaknya memiliki sekitar 8.000 ton makanan di Pelabuhan Sudan untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, dalam beberapa hari lagi dua kapal akan berlabuh di pelabuhan yang sama dengan membawa makanan dan perlengkapan dari WFP untuk mengobati malanutrisi akut sedang.

Badan PBB tersebut mengatakan bahwa sejak memulai kembali distribusi makanan pada pekan lalu, pihaknya telah menjangkau lebih dari 35.500 orang di Gedaref serta Kassala, dan distribusi sedang dilakukan di Nil Putih.

Laporan WHO

Sementara itu menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sebanyak 604 orang tewas dan 5.127 lainnya terluka selama konflik bersenjata di Ibu Kota Khartoum, Sudan, hingga Selasa lalu.

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, mengatakan konflik yang mulai muncul pada 14 April 2023 telah menyebabkan 700.000 orang di Sudan terlantar. Angka itu bertambah dua kali lipat dari jumlah 340.000 orang terlantar hanya satu pekan sebelumnya.

Pertempuran mematikan antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melanda Khartoum dan wilayah sekitarnya pada 15 April.Ant/Xinhua/Anadolu/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top