Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19 I PR Kita Menurunkan Angka Kematian

Angka Kematian di Atas Rata-rata Kematian Global

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan pekerjaan rumah (PR) Indonesia saat ini adalah menurunkan angka kematian pasien positif virus korona di bawah rata-rata angka kematian global. Persentase angka kematian pasien positif virus korona di Indonesia masih sebesar 4,86 persen, sementara angka rata-rata kematian global 4,2 persen.

"Jika kita bandingkan dengan angka rata-rata kematian dunia adalah 4,2 persen. Kami masih punya PR bagaimana cara kami terus menurunkan angka kematian di Indonesia," kata Dewi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (22/7).

Meskipun masih tinggi, Dewi menjelaskan bahwa angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sejak Maret 2020. Pada Maret 2020, angka kematian pasien Covid-19 sebesar 4,89 persen, meningkat pada April 2020 menjadi 8,64 persen. Kemudian, angka kematian turun pada Mei 2020 menjadi 6,68 persen, Juni 2020 menjadi 5,56 persen, dan terbaru hingga 19 Juli 2020, yakni menjadi 4,86 persen.

Dewi menjelaskan angka kematian dipengaruhi oleh penanganan dan pengendalian pasien Covid-19 di sebuah daerah. Daerah dengan angka positif rendah, namun tidak diimbangi dengan penguatan penanganan pasien, bisa berpengaruh besar pada laju angka kematian.

"Kalau angka positif berarti menunjukkan kecepatan penularan, kalau angka kematian itu melihat bagaimana penanganan dan pengendalian yang ada di wilayahnya," kata Dewi.

Berdasarkan catatan Tim Pakar Satgas Covid-19, per Minggu (19/7), lima kabupaten/kota memiliki laju kematian tertinggi. Wilayah tersebut, antara lain Kota Banjarbaru, Kota Surabaya, Kota Mataram, Kota Makassar, dan Kabupaten Gresik. Sementara untuk tingkat provinsi, Gorontalo menjadi provinsi dengan laju kematian terbesar. Kemudian disusul Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

Sementara itu, kasus kematian akibat virus Covid-19 di Indonesia menunjukkan penambahan sebanyak 139 kasus per Rabu (22/7). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak kasus positif pertama korona di Indonesia diungkap pada Maret lalu. Rekor tertinggi kematian sebelumnya terjadi pada 19 Juli lalu, yakni sebanyak 127 warga.

Data pemerintah pusat per Rabu, pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah 91.751 kasus konfirmasi positif, di mana akumulatif sembuh mencapai 50.255 sembuh dan jumlah kematian akumulatif 4.459 kasus.

Jateng Terbanyak

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, sebaran kasus kematian terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Tengah yakni 70 kasus kematian. Kemudian Jawa Timur dengan 35 kasus kematian.

Sementara provinsi lainnya mencatat kasus kematian di bawah angka 10, seperti Sumatera Utara tujuh kasus kematian, DKI Jakarta lima kasus kematian, tiga kasus kematian di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Dua kasus kematian di Sumatera Selatan, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Terakhir, satu kasus kematian di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Yogyakarta.

Pemerintah juga memperbarui informasi perkembangan kasus harian virus Covid-19 pada Rabu (22/7). Dalam pengumuman yang tidak ditayangkan secara langsung itu, tercatat ada 1.882 kasus baru pasien terkonfirmasi positif virus korona Covid-19.

Jumlah penambahan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 25.302 spesimen dalam 24 jam terakhir.

Sehingga secara akumulatif ada 91.751 kasus positif virus korona Covid-19 di Indonesia hingga saat ini. n jon/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top