Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlombaan Senjata I ICAN: Anggaran Senjata Nuklir Naik Selama 3 Tahun

Anggaran Persenjataan Nuklir Global Membengkak

Foto : AFP/GREG BAKER

Senjata Nuklir I Barisan misil balistik berhulu ledak nuklir sedang mengikuti parade militer di Alun-alun Tiananmen di Beijing, Tiongkok, pada September 2019 lalu. Sebuah laporan pada Senin (12/6) menyatakan bahwa persenjataan nuklir Tiongkok mengalami peningkatan sepanjang tahun lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Laporan dari SIPRI dan ICAN menyatakan bahwa negara kekuatan nuklir dunia telah meningkatkan investasi di persenjataan mereka. Hal ini terjadi seiring dengan semakin meningkatnya ketegangan geopolitik.

JENEWA - Negara kekuatan nuklir dunia, terutama Tiongkok khususnya, telah meningkatkan investasi di persenjataan mereka selama tiga tahun berturut-turut pada 2022, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Informasi itu tercantum dalam dua laporan yang dirilis pada Senin (12/6).

"Sembilan negara bersenjata nuklir di dunia secara bersama-sama menghabiskan 82,9 miliar dollar AS untuk persenjataan mereka tahun lalu, dengan Amerika Serikat (AS) menyumbang lebih dari setengahnya," menurut laporan baru dari Kampanye Internasional untuk Memusnahkan Senjata Nuklir (International Campaign to Abolish Nuclear Weapons/ICAN).

Sementara itu Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute/SIPRI) merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa jumlah total hulu ledak nuklir yang dimiliki Inggris, Tiongkok, Prancis, India, Israel, Korea Utara (Korut), Pakistan, Russia, dan AS turun menjadi 12.512 pada awal tahun ini, dari 12.710 pada awal 2022.

Sementara beberapa di antaranya termasuk hulu ledak tua yang dijadwalkan akan dibongkar, SIPRI mengatakan bahwa 9.576 berada di timbunan militer untuk penggunaan potensial, 86 lebih banyak dari tahun sebelumnya.

"Kita sedang mendekati, atau mungkin telah mencapai, akhir dari periode panjang penurunan jumlah senjata nuklir di seluruh dunia," kata direktur SIPRI, Dan Smith, kepada kantor berita AFP.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top