Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anggaran Pelatnas Asian Games Jangan Sampai Terlambat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Yayuk Basuki menyatakan dengan anggaran dan kesiapan sekaligus bertindak sebagai tuan rumah sudah seharusnya Indonesia dapat memasang target yang jelas dalam gelaran Asian Games 2018.

"Anggaran sudah besar, selain itu kita juga menjadi tuan rumah mengapa tidak bisa memasang target, dimana serapan anggarannya kalau begitu," ujar Yayuk di Jakarta, kemarin.

Mantan petenis nasional ini berharap kepada pemerintah agar proses pembiayaan dalam pemusatan latihan (pelatnas) jangan sampai terganggu seperti pelatnas SEA Games lalu.

"Jangan sampai terulang seperti SEA Games kemarin, sudah tak ada target pembiayaan pun juga macet. Bila terjadi ini akan memalukan Indonesia," tandasnya.

Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan pembiayaan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) 40 cabang olah raga untuk menghadapi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang efektif per 1 Januari tahun depan.

"Pembiayaan penuh sesuai perpres ini meliputi akomodasi, uang saku, training camp, try out di luar negeri hingga fasilitas latihan dan tanding," kata Imam Nahrawi dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Pihaknya berharap keputusan tersebut tidak mengganggu persiapan atlet Indonesia untuk menghadapi kejuaraan empat tahunan itu. Apalagi sisa waktu efektif yang ada tinggal delapan bulan atau kurang dari satu tahun.

Selama ini, persiapan atlet Indonesia untuk menghadapi Asian Games 2018 memang sedikit tersendat terutama terkendala masalah dana. Salah satu cabang olahraga yang menghadapi hal tersebut adalah angkat besi. Bahkan Eko Yuli dan kawan-kawan sampai urung mengikuti kejuaraan dunia.

Saat ini, pihaknya mulai merapatkan barisan untuk mengawal pelatnas. Selain itu akan mengawasi secara langsung semua persiapan mulai lokasi pertandingan hingga bagaimana persiapan atlet dari 40 cabang olahraga yang akan diturunkan.

"Pak Wapres Jusuf Kalla selalu ketua dewan pengarah akan mengawal secara langsung semua persiapan ini. Yang jelas kita semua tidak akan berhenti untuk akselerasi, percepatan dan koordinasi satu sama lain," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Selain menyiapkan atlet, Kemenpora juga terus memantau perkembangan pembangunan dan renovasi sarana dan prasarana yang akan digunakan, baik yang dipusatkan di Gelora Bung Karno Jakarta maupun di Jakabaring Sport City, Palembang.

"Ketika bicara infrastruktur, kaitannya dengan penyelenggaraan, ketika bicara penyelenggaraan bagaimana dengan atlet. Nah, ini yang tidak berhenti kami koordinasikan," katanya.

Dengan dikendalikan langsung oleh pemerintah, selepas pembubaran Satlak Prima, Imam Nahrawi menjelaskan bahwa persiapan harus dilakukan. Pihaknya tidak ingin atlet Indonesia kesulitan untuk menghadapi kejuaraan olahraga "multi event" terbesar di Asia itu.

Pada Asian Games 2018, sebagai tuan rumah, Kemenpora telah menetapkan target pada kejuaraan tersebut, yakni masuk 10 besar. Angkat besi merupakan salah satu cabang yang diunggulkan untuk menyumbangkan emas selain cabang olahraga lain, seperti bulu tangkis. frn/S-2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top