![Aneh, RI Mayoritas Muslim tapi Industri Halalnya Kalah dengan Negara yang Penduduknya Mayoritas Budha, Thailand](https://koran-jakarta.com/images/article/aneh-ri-mayoritas-muslim-tapi-industri-halalnya-kalah-dengan-negara-yang-penduduknya-mayoritas-budha-thailand-210924141314.png)
Aneh, RI Mayoritas Muslim tapi Industri Halalnya Kalah dengan Negara yang Penduduknya Mayoritas Budha, Thailand
![Aneh, RI Mayoritas Muslim tapi Industri Halalnya Kalah dengan Negara yang Penduduknya Mayoritas Budha, Thailand](https://koran-jakarta.com/images/article/aneh-ri-mayoritas-muslim-tapi-industri-halalnya-kalah-dengan-negara-yang-penduduknya-mayoritas-budha-thailand-210924141314.png)
Ilustrasi logo halal.
"Padahal substansi syariah itu adalah mudah, murah, mudah dijangkau, memberikan kenyamanan, keamanan, dan mendatangkan kemaslahatan," tuturnya.
Meskipun masih banyak PR untuk menggarap industri halal, Mu'ti optimistis industri halal Indonesia akan terbangun dengan baik di masa depan lewat fenomena naiknya angkaMukidi, yaitu kelompok ekonomi kelas menengah yang memiliki sifat Muda, Kaya, Intelek, Dermawan, dan Idealis.
Karena itu, Mu'ti berharap pasar industri halal membenahi masalah yang tersisa dengan memperhatikan substansi syariah termasuk menggarap konsumen pragmatis yang membeli karena murah dan mudah, dan menggarap pasar untuk konsumen ideologis seperti Mukidi.
"Kelompok Mukidi ini karena punya kecenderungan kekuatan ekonomi dan idealis, seringkali menjadismart consument. Maka dalam beberapa hal sangat selektif memilih produk dan layanan," jelasnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya