Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ancelotti Menuju "Quintet"

Foto : Thomas COEX / AFP

Sesi latihan I Pemain Real Madrid mengikuti sesi latihan menjelang pertandingan final Liga Champions melawan Borussia Dortmund di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Senin (27/5). Jika Madrid mengalahkan Borussia Dortmund di Wembley, Sabtu (1/6), maka Madrid akan mencapai quintet (gelar kelima).

A   A   A   Pengaturan Font

MADRID - Para pemain bintang Real Madrid biasanya menjadi sorotan utama tetapi kali ini sosok yang mengarahkan tim menuju kesuksesan Liga Champions lagi adalah pelatih Carlo Ancelotti. Jika sukses dia akan mencapai quintet (gelar kelima).

Jika Real Madrid mengalahkan Borussia Dortmund di Wembley, Sabtu (1/6), Ancelotti bisa menjadi pelatih pertama yang mengangkat trofi sebanyak lima kali. Pria asal Italia ini sudah menjadi pelatih paling berprestasi dalam sejarah turnamen ini. Dia memenangkannya dua kali bersama AC Milan tahun 2003 dan 2007, kemudian dua kali bersama Madrid tahun 2014 dan 2022.

Dengan gelar yang terakhir, Ancelotti melampaui pelatih Liverpool Bob Paisley dan pendahulunya di Madrid Zinedine Zidane, yang masing-masing memiliki tiga trofi. Ancelotti memenangkan kompetisi ini dua kali sebagai pemain bersama Milan, namun prestasinya sebagai pelatih telah menjadi legenda.

Pelatih, yang akan berusia 65 tahun pada tanggal 10 Juni itu dipuja oleh para pemainnya, karena kepemimpinannya yang tenang. Ancelotti paham bagaimana menjaga pemain tetap bersatu ke arah yang benar, bahkan di saat-saat sulit. Penyerang asal Brasil Rodrygo Goes mengalami masa-masa sulit namun Ancelotti selalu mendukungnya.

"Ada kalanya Anda mencetak gol setiap kali menyentuh bola, dan ada kalanya Anda banyak menembak dan gagal. Itu akan berlalu," ujar Ancelotti. Dengan Ancelotti yang menjaga kepercayaan dirinya tetap stabil, Rodrygo tidak panik dan segera menunjukkan performa terbaiknya. Vinicius Junior adalah salah satu pemain yang mengalami kesulitan namun dengan bimbingan Ancelotti dia telah menemukan level puncaknya di waktu yang tepat.

"Ini pekerjaan yang dilakukan dengan baik," ujar Ancelotti. Vini punya talenta hebat dan punya kualitas pergerakan yang hebat tanpa bola. Menciptakan perasaan hangat dengan para pemainnya membantu menerima keputusannya. Gelandang Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni keduanya kadang-kadang bermain di pertahanan.

Selain manajemen pemainnya, Ancelotti juga telah membuat beberapa keputusan taktis penting musim ini. Keputusan besar pertama Ancelotti musim ini adalah menurunkan pemain baru Jude Bellingham.

Gelandang tengah memulai musim sebagai bagian dari serangan dan membuahkan hasil instan. Bellingham mencetak 13 gol dalam 13 pertandingan pertamanya. Kemudian Bellingham bergeser ke kiri atau lebih dalam di lini tengah.

"Saya percaya 100 persen kepada pelatih. Saya memahaminya tentang apa yang dia lakukan dalam segala situasi," ujar mantan pemain Dortmund itu pekan ini. Meskipun banyak masalah cedera, Los Blancos juga tidak pernah kalah di Liga Champions. Para pemain tampil bagus di momen-momen penting. Ancelotti terus menjaga keterlibatan mereka dan dua gol Joselu melawan Bayern di semifinal adalah hadiah yang sempurna.

Final Pertama

Bagi Bellingham, tahun pertamanya di Real Madrid dimulai dengan cara yang luar biasa di tengah banyaknya gol, namun akhir ceritanya bisa lebih luar biasa lagi. Dengan gelar La liga Spanyol di genggaman, Madrid kini mengincar trofi Liga Champions.

"Ini merupakan pertandingan besar, final Liga Champions pertama saya, di kampung halaman di Inggris melawan mantan tim saya. Ini adalah pertandingan yang gila. Saya tidak dapat memimpikannya lebih baik lagi," ujar Bellingham.

Gelandang berusia 20 tahun itu terpilih sebagai pemain terbaik La Liga musim ini. Dia mencetak 19 gol liga dan empat gol di kompetisi Eropa dalam perjalanan ke final.

Tiba di Real Madrid musim panas lalu, dia mengungkapkan kecintaannya kepada mantan gelandang hebat Zinedine Zidane.

Bahkan memberi penghormatan untuk kostum nomor lima milik pemain asal Prancis itu. Ancelotti mempunyai rencana lain untuk Bellingham. Dia ditempatkan langsung ke ruang yang ditinggalkan oleh kepergian striker Karim Benzema.

Bellingham bergabung dengan Dortmund dari Birmingham City di usia 17 tahun. Dia adalah pemain termuda tim Inggris dan mereka mempensiunkan nomor punggung 22 sebagai penghormatan kepadanya.

Pelatih Dortmund Edin Terzic memuji kedewasaan Bellingham, dengan mengatakan bahwa dirinya sulit percaya bahwa pemain itu baru berusia 17 tahun.

Sebelum musim terakhirnya di Dortmund, Bellingham termasuk dalam pilihan sebagai kapten bersama Marco Reus dan Mats Hummels. Dia memimpin tim melawan Koln Oktober 2022, di usia 19 tahun, menjadi kapten termuda dalam sejarah Bundesliga. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top