Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anas Dorong Percepatan Inovasi Demi Majukan Daerah

Foto : menpan.go.id

Abdullah Azwar Anas, Menteri PANRB

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mendorong pemerintah daerah untuk melakukan replikasi inovasi melalui Forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (FRIPP). Hal itu disampaikan Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas dalam Seminar New Public Management Governansi dan Inovasi Daerah di Jakarta, Senin (27/11).

Anas mengatakan bahwa dengan inovasi, daerah akan lebih hebat dan cepat maju. Untuk itu, pemerintah saat ini terus berupaya menerapkan reformasi birokrasi (RB) tematik yang langsung menyasar dalam permasalahan masyarakat.

"Presiden Joko Widodo memberi arahan agar birokrasi berdampak dan bukan tumpukan kertas. Untuk itu, inovasi harus mendorong birokrasi lincah dan cepat," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/11).

Pasalnya, salah satu cara salah satu cara mewujudkan birokrasi yang berdampak adalah melalui inovasi.

Sebagai informasi, Kementerian PANRB bersama Kementerian Dalam Negeri, dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah meluncurkan website Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas) sebagaiknowledge management systemyang juga menjadi basis data inovasi pelayanan publik nasional.

"Jadi inovasi-inovasi yang hebat kita dorong untuk direplikasi," ungkap dia.

Berkaitan denganfuture government, Anas menjelaskan ada empat area yang menjadi fokus utama RB tematik yaitu penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, dan percepatan prioritas aktual presiden.

Dia juga mengibaratkan birokrasi adalah mesin yang mampu menggerakkan kendaraan. Untuk itu, birokrasi harus dipastikan dalam kondisi prima, sehingga bisa menggerakkan kendaraan menuju tujuan yang dicita-citakan.

"Ada mesin yang harus kita jaga yaitu mesin birokrasi, kalau mesin ini bagus meskipun mobilnya tua, jalannya akan cepat," tutur Anas.

Menurut dia, future governance (Governance 5.0) akan membuat paradigma yang semula "pemerintah mengatur masyarakat" menjadi "pemerintah bekerja bersama masyarakat" atau masyarakat sebagai mitra di masa depan.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Institute for Public Governance (IIPG), Sigit Pramono, menjelaskan dalam perkembangannya diusung prinsip governansi, yaitu perilaku beretika, transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan.

"Di tengah suasana ini, pelatihan etika penting, kami berharap bisa tukar pikiran terkait governansi publik manajemen dan inovasi daerah," ucap Sigit.

IIPG merupakan mitra strategis yang mendukung reformasi tata kelola (governansi) publik demi tercapainya kinerja terbaik dengan mempertahankan sinergi dan harmonisasi peran multisektor (swasta dan publik). Salah satu tujuan IIPG yakni membantu sektor publik dalam melakukan reformasi birokrasi. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top