Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekspansi Usaha - Koperasi Telekomunikasi Seluler Akan Disiapkan untuk IPO

Anak Usaha Koperasi Besar Didorong "Go Public"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anak usaha koperasi didorong masuk ke pasar modal atau go public. Saat ini, banyak anak usaha koperasi- koperasi besar yang sudah layak melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana.

"Koperasi sebagai badan hukum bisa memiliki anak usaha berbadan hukum PT (perseroan terbatas). Anak usaha koperasi inilah yang kami dorong masuk pasar modal," kata Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel) tahun buku 2017, di Jakarta, Senin (23/4).

Dengan menjadi emiten atau perusahaan terbuka (Tbk) diharapkan anak usaha koperasi akan makin berkembang sekaligus memperbaiki prinsip- prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance).

"Sudah ada best practise, dalam hal ini Kospin Jasa melalui anak perusahaannya PT Asuransi Jiwa Syariah Mitra Jaya Abadi Tbk pada 2017 lalu, di mana harga sahamnya yang dijual 140 rupiah per lembar saham, langsung meroket jadi 300 rupiah per saham saat listing, dan kini sudah menjadi 1.000 rupiah lebih harga sahamnya," ujar Puspayoga.

Menurut Puspayoga, Kisel dengan prestasinya selama ini sudah layak untuk mempunyai anak usaha yang bisa melepas sahamnya ke bursa. Apalagi, Kisel juga telah memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di berbagai lini usaha. "Prestasi Kisel sebagai koperasi terbesar dunia di urutan 128, juga sangat membanggakan dan mengharumkan nama koperasi Indonesia.

Saya masih ingat, dua tahun lalu Kisel masih diurutan 300-an, kini sudah semakin berkembang," kata Puspayoga. Dari sisi kinerja, Kisel juga tak kalah baiknya. Per Desember 2017, total aset Kisel sebesar 1,48 triliun rupiah, omset 6,4 triliun rupiah, dan sisa hasil uaha (SHU) mencapai 63,7 miliar rupiah.

"Artinya, Kisel sudah mampu untuk bersaing dengan perusahaan swasta besar," katanya. Secara terpisah, Asisten Deputi Asuransi Penjamin dan Pasar Modal Kemenkop dan UKM, Willem H Passaribu, mengatakan selain anak usaha koperasi yang berbadan hukum PT, Kementerian Koperasi dan UKM juga berupaya agar koperasi juga bisa masuk pasar modal.

Dalam rangka mendorong koperasi masuk pasar modal, beberapa waktu lalu Kemenkop dan UKM menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mandiri Sekuritas, dan sejumlah perwakilan pemerhati koperasi dan UKM. Rakor tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai instrumen obligasi koperasi, dan membahas regulasi yang berhubungan dengan akses koperasi di pasar modal.

Dijadikan Masukan

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Kisel, Hasbi Hasibuan, mengatakan saran Menkop dan UKM agar anak usaha koperasi masuk pasar modal akan dijadikan masukan dan akan dirtimbangkan. Sebab, Kisel punya modal untuk itu dan jaringan Kisel sudah menyebar dari Aceh sampai Papua.

"Saran Menkop dan UKM menjadi masukan berharga bagi Kisel ke depannya. Yang jelas, kami terus melakukan ekspansi usaha selain mempertahankan bahkan memperbesar usaha existing saat ini," ujar Hasbi.

Ketua Dewan Pengurus Kisel, Tubagus Daniel Azhari, menambahkan, saat ini Kisel memiliki lima anak perusahaan, yaitu PT Kinarya Alihdaya Mandiri (bergerak di bisnis pengelolaan outsourcing), PT Kinarya Selaras Travel dan PT Kinarya Selaras Piranti (bisnis building management), PT Kinarya Selaras Solusi (digital business advertising dan solution), dan PT Kinarya Mandiri Konstruksi (khususnya pembangunan tower telekomunikasi).

Baca Juga :
Lonjakan Permintaan

sdk/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top