Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembiayaan | Kredit Sindikasi Terbesar untuk Kategori Jalan Tol

Anak Usaha Jasa Marga Diguyur Pinjaman Rp11,36 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), yakni PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) mendapatkan pinjaman sindikasi sejumlah 11,36 triliun rupiah untuk membiayai proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Direktur Utama JJC, Djoko Dwijono, mengatakan jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

"Kami mengapresiasi dukungan perbankan dan lembaga keuangan konvensional dan syariah atas pembiayaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated). Kami berharap dengan dukungan pembiayaan ini, proyek jalan tol sepanjang 36,40 kilometer bisa selesai awal tahun depan," ungkapnya, di Jakarta, Selasa (31/7).

Bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Fasilitas pembiayaan konvensional diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BBJB), PT Bank DKI, dan PT Indonesia Infrastructure Finance.

Sedangkan fasilitas pembiayaan syariah diberikan PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank CIMB Niaga Tbk-Unit Usaha Syariah, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)-Unit Usaha Syariah, dan PT Bank Maybank Indonesia, Tbk-Unit Usaha Syariah.

Sekadar informasi, Jasamarga Jalan Layang Cikampek merupakan perusahaan konsorsium antara Jasa Marga dan PT Ranggi Sugiron Perkasa (RSP). Jasa Marga memiliki kepemilikan saham mayoritas sebesar 80 persen.

Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek sendiri memiliki panjang 36,40 km, membentang dari Ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 s.d. Sta 47+500). Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek diproyesikan untuk beroperasi penuh pada Maret tahun 2019.

Memasuki akhir Juli 2018, progres konstruksi jalan tol ini telah mencapai 40,22 persen.

Pembiayaan Terbesar

Kepala BPJT Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan bahwa pembiayaan sindikasi untuk Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) merupakan pembiayaan terbesar untuk kategori jalan tol. Selain itu, pembiayaan yang memadukan antara lembaga keuangan dan perbankan baik konvensional dan syariah terlaksana pertama di proyek tol.

"Banyak sekali terobosan dan inovasi yang dilakukan di proyek jalan tol ini. Baik dari sisi konstruksi dengan teknologi Sosrobahu, dari sisi pembiayaan memiliki nilai terbesar untuk proyek jalan tol. Ini menjadi contoh yang baik untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar, selaku perwakilan perbankan, menyambut baik kepercayaan kepada pihak perbankan untuk mendukung proyek infrastruktur. "Kami berharap kolaborasi pembiayaan ini dapat membangun infrastruktur untuk Indonesia lebih baik," pungkasnya. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top