Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anak Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif Berisiko Alami Pneumonia

Foto : istimewa

pneumonia

A   A   A   Pengaturan Font

Ia menerangkan, terdapat berbagai faktor risiko mempengaruhi terjadinya dan keparahan ketika terjadi pneumonia. Beberapa contohnya adalah malnutrisi, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan, imunisasi tidak lengkap, asap rokok dan polusi udara di dalam dan di luar rumah, perubahan cuaca, cuaca dingin, dan lain sebagainya.

"Pneumonia perlu dicegah dan mendapatkan penanganan segera. Jika dibiarkan, dampaknya bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian. Itulah mengapa, pneumonia disebut sebagaithe silent killerbagi anak usia di bawah lima tahun. Penting bagi orang tua untuk mengenali berbagai gejala dan faktor risiko pneumonia yang telah disebutkan," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Magister Sains Psikologi Perkembangan Prof. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi., menyatakan, menyarankan orang tua untuk tidak mengabaikan pneumonia. Jika itu terus dilakukan risikonya adalah pada pertumbuhan anak dalam jangka panjang.

"Bagi orang tua, jangan meremehkan pneumonia pada anak karena dapat berdampak pada pertumbuhan anak untuk jangka panjang. Berbagai langkah pencegahan perlu diterapkan orang tua," tegasnya.

Lima langkah yang perlu dilakukan orang tua mencegah Pneumonia pada anak, antara lain memberi ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup protein hewani dan nabati. Pencegahan kedua adalah menghindari anak dari orang yang sedang batuk pilek, polusi asap rokok, kompor, kendaraan, pembakaran sampah, dan debu jalanan;
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top