Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anak Madiun Lulusan Terbaik Sekolah Penerbang Ini, Panglima TNI Pertama dari Angkatan Udara

Foto : Istimewa

Marsekal (Purn) Djoko Suyanto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anak Madiun, lulusan terbaik sekolah penerbang tahun 1975 ini tercatat dalam sejarah sebagai Panglima TNI pertama dari Angkatan Udara (TNI AU). Dia adalah Marsekal Djoko Suyanto.

Saat ini, sang Marsekal telah purnawirawan. Tengah asyik menikmati masa pensiun, tanpa tergoda untuk ikut rame-rame di panggung politik. Marsekal Djoko Suyanto, lahir di Madiun, Jawa Timur pada 2 Desember 1950.

Ia diangkat jadi Panglima TNI, di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden. Dia, dilantik jadi orang nomor satu di TNI pada 13 Februari 2006. Jabatan Panglima TNI dipegangnya hingga tanggal 28 Desember 2007. Sampai kemudian, ia digantikan Jenderal Djoko Santoso, jenderal Kostrad Angkatan Darat.

Setelah tak lagi jadi Panglima TNI, Djoko masih dipercaya SBY untuk mengisi jabatan penting di kabinet. Di kabinet, Djoko diberi mandat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia yang dijabatnya sampai 20 Oktober 2014.

Djoko merupakan lulusan AAU tahun 1973. Dia satu angkatan dengan SBY, yang juga lulusan Akmil tahun 1973. Jika SBY tercatat sebagai lulusan terbaik Akmil di angkatannya, maka Djoko Suyanto jadi lulusan terbaik sekolah penerbang di angkatannya. Djoko tercatat sebagai lulusan terbaik Sekolah Penerbang XX tahun 1975.

Beberapa jabatan penting di Angkatan Udara pernah dipegangnya, antara lain sebagai Panglima Komando Operasi TNI AU II (Pangkoopsau II) pada tahun 2001,

Komandan Komando Pendidikan TNI AU (Dankodikau pada tahun 2001 sampai tahun 2002 dan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara pada tahun 2002 sampai 2004.

Kemudian menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari tahun 2005 sampai 2006. Dan puncaknya, didapuk menjadi Panglima TNI pertama dari Angkatan Udara pada tahun 2006.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top