Anak Buruh Las Itu Berharap Dapat Bidikmisi

Dua persoalan dihadapi oleh Ibnu Iskandar Perdana saat mau memutuskan jurusan kuliah. Siswa SMA 3 Bekasi, Jawa Barat ini sejatinya ingin sekali menekuni pelajaran matematika dan debat. Namun sayangnya tidak ada matakuliah debat di perguruan tinggi.

Ibnu pun akhirnya memutuskan mendaftar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (MIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menunggu pendaftaran Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang ikatan dinas buka.

Ibnu yang orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh las itu diterima melalui jalur undangan di ITB. Sayangnya, pihak orang tua tidak memiliki biaya untuk itu. Ia pun kebingungan, dan berharap bisa diterima di STIS. "kalau di STIS kan bebas biaya," kata Ibnu ketika ditemui Koran Jakarta, di tempat tinggalnya, di Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/4).

Keluarga Ibnu memang termasuk keluarga miskin, ayahnya hanya buruh las, sementara ibunya, bekerja di sebagai buruh jahit. Untuk mencukupi hidup sehari-hari dan biaya pendidikan Ibnu dan adiknya yang masih di kelas 5 SD, bukan hal yang mudah bagi orang tuanya.

Saat ditanya apakah Ibnu sering merasa memiliki persoalan keuangan? dia menjawab, "Sebenarnya ya biasa saja, hanya kalau soal kuliah ini jadi kepikiran karena pekerjaan ayah kan nggak tentu."
Halaman Selanjutnya....