Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Otomotif I Kapasitas Produksi Kendaraan Perdesaan saat Ini Mencapai 3.000 Unit Per Tahun

AMMDes Dukung Produktivitas

Foto : istimewa

Pamerkan AMMDes I Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Andika (kanan) dan Presiden Direktur PT KMWI, Reiza Treistanto saat memamerkan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) tipe ambulance di Tangerang, Banten, Minggu (14/4). AMMDes tipe itu untuk melayani kesehatan masyarakat pedesaan dan berfungsi sebagai feeder di daerah terisolir untuk membantu ibu yang akan melahirkan serta membantu orang sakit.

A   A   A   Pengaturan Font

Kendaraan pedesaan didesain dengan menyesuaikan potensi perekonomian di daerah, seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan.

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pemanfaatan dan pengembangan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) untuk produktivitas masyarakat desa. Kehadiran AMMDes sejalan dengan fokus pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk nelayan.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Andika, menyampaikan, saat ini dikembangkan AMMDes yang dilengkapi dengan unit ice flake atau pembuat es serpihan yang cocok untuk nelayan. AMMDes tipe ini berfungsi untuk memproduksi es serut serta membekukan ikan hasil tangkapan nelayan.

"Tipe ini untuk membantu nelayan mengawetkan ikannya, sehingga tidak cepat membusuk. Tentu ini sangat membantu perekonomian nelayan karena ikannya laku," ungkap Putu saat memperkenalkan AMMDes kepada Menteri Perhubungan dan ribuan nelayan di Tangerang, Banten, Minggu (14/4).

Adapun kapasitasnya, lanjut Putu, mencapai 540 kilogram (kg) es per 24 jam dan kapasitas binnya sebesar 243 kg es serut dengan daya listrik 2.000 watt.

Selain untuk kebutuhan nelayan, AMMDes juga memiliki spesifikasi untuk membantu meningkatkan produktivitas komoditas pertanian dan perkebunan, di antaranya berupa pompa irigasi, perontok padi, pengupas padi, pemoles beras, pengupas kopi, perontok jagung, serta penjernih air.

Fungsi AMMDes sebagai penjenih air ini sudah dimanfaatkan di tiga wilayah yang terkena dampak gempa di Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, yakni di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala melalui bantuan lima unit dari Kemenperin.

Selain itu, AMMDes juga memiliki tipe ambulans untuk melayani kesehatan masyarakat pedesaan. Fungsinya sebagai feeder di daerah terisolir untuk membantu ibu yang akan melahirkan serta membantu orang sakit. Kapasitasnya satu tempat tidur dan dua orang perawat beserta peralatan medis.

Menurut Putu, alat untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di pedesaan tersebut telah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba. Saat ini, AMMDes diproduksi oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) dengan model dasar yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO).

Mesin diesel yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik di medan off road dan berbukit. Model ini juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 HP.

Produksi Massal

Adapun AMMDes sudah mulai diproduksi secara massal dengan kapasitas produksi saat ini mencapai 3.000 unit per tahun. Rencananya KMWI akan meningkatkan kapasitas terpasangnya menjadi 12 ribu unit per pada 2020.

Dari sisi kandungannya, komponen lokal AMMDes sudah lebih dari 70 persen. Untuk muatan penuhnya bisa mencapai 700 kg dan variasi kemiringan 20 hingga 30 derajat. "AMMDes dilahirkan karena melihat infrastruktur atau jalan desa, sehingga dapat dimanfaatkan di jalan yang sangat ekstrim," pungkas dia.

Presiden Direktur PT KMWI, Reiza Treistanto, menyampaikan KMWI selaku produsen AMMDes berencana menggenjot penjualan di berbagai wilayah. Bulan ini, KMWI berencana mendaftarkan produk AMMDes-nya dalam katalog elektronik atau e-katalog, sehingga Kementerian ataupun Lembaga pemerintah lainnya yang ingin membelinya dapat mengaksesnya melalui Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/ Jasa Pemerintah (LKPP).

Sedangkan untuk penjualan langsung kepada masyarakat, KMWI melalui salah satu entitas usahanya, PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD). "Di Indonesia terdapat 74 ribu desa, jika setiap desa melakukan pemesanan sebanyak dua unit, tentu jumlahnya akan sangat signifikan," pungkas Reiza. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top