Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Amerika Sesumbar, Sebut Ukraina Bergantung pada Senjata HIMARS Buatan Paman Sam untuk Pukul Mundur Rusia

Foto : Istimewa

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) AS.

A   A   A   Pengaturan Font

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dikembangkan Amerika Serikat (AS) disebut-sebut menjadi senjata krusial bagi Ukraina untuk mempertahankan kedaulatan nasional mereka dari invasi yang dimulai Rusia pada 24 Februari lalu. Seorang pejabat militer senior as mengatakan Departemen Pertahanan AS percaya bahwa HIMARS memiliki dampak tidak langsung, tetapi signifikan pada operasi garis depan.

"Saya pikir ada dampak signifikan pada apa yang terjadi, di garis depan," kata pejabat itu seperti dikutip dari laman resmi Departemen Pertahanan AS pada Senin (18/7).

Sistem HIMARS M142 yang dipasok AS bagi Ukraina sendiri memungkinkan peluncuran beberapa roket berpemandu presisi. Dikutip dari Military Factory, HIMARS M142 dibuat berdasarkan M270 MLRS namun dalam versi lebih ringan, yang dibuat AS dan sekutunya pada tahun 1970. Sementara HIMARS M124 terbilang berumur muda. Senjata itu baru dikembangkan sejak 1996 dan mulai memasuki fase layanan pada tahun 2005. Dikutip dari Army Recognition, HIMARS pertama kali dikembangkan dengan tujuan untuk menyerang dan mengalahkan artileri musuh. Tak hanya itu, HIMARS juga disebut mampu memecah konsentrasi pertahanan udara musuh, juga kendaraan lapis baja ringan.

Dikutip dari The Guardian, M142 hadir dengan panjang 7 meter dan lebar 2,4 meter dengan berat mencapai 24.000 pon. Apabila M270 MLRS memiliki total 12 tabung peluncur roket yang mampu meluncur sekaligus dalam 40 detik. HIMARS yang diberikan AS kepada Ukraina hanya memiliki enam tabung peluncur roket dengan jarak lebih pendek dan satu tabung peluncur roket jarak jauh. Masing-masing rudal itu diketahui memiliki panjang 277 milimeter. HIMARS memiliki jangkauan hingga 80 kilometer.

HIMARS M124 dibawa oleh truk pengangkut multiguna 6x6 dengan mesin truk Caterpillar C7 6-cylinder water-cooled. Adapun senjata in dioperasikan oleh tiga awak dengan masing-masing bertugas sebagai pengemudi, penembak dan kepala seksi. Namun, dengan canggihnya sistem pengendali tembakan berbasis komputer, HIMARS membutuhkan dua atau satu tentara. Dengan sistem sasis beroda, senjata ini digadang-gadang mampu segera menjauh dari area peluncuran dan mencari lokasi lain untuk meluncurkan roket selanjutnya.

Walaupun sistem peluncur roket itu hanya memiliki kemampuan jarak menengah, roket ER-MLRS yang diluncurkan HIMARS dapat menjangkau jarak 36 kilometer dan telah disempurnakan menjadi 45 kilometer. Dikutip dari Army Technology, uji coba roket jarak jauh GMLRS yang diluncurkan HIMARS pada 2004 mampu menjangkau jarak 70 kilometer. M124. Lebih jauh lagi, media itu menyebut HIMARS mampu meluncurkan rudal jarak jauh berpemandu ATACMS. Jangkauan rudal itu bahkan disebut mampu menghancurkan lebih dari 165 kilometer.

Dengan spesifikasi tersebut, pasukan Ukraina dimungkinkan untuk melakukan penyerangan lebih jauh di belakang garis depan Rusia. Rentang jarak ini disebut sulit terdeteksi oleh alat-alat Rusia karena dilengkapi dengan teknologi GPS teranyar.

AS sendiri telah memasok delapan sistem tersebut ke Ukraina dan pada pekan lalu berjanji untuk mengirimkan empat tambahan dengan total 12 sistem, Namun, jangkauan rudal yang diberikan ke Ukraina dibatasi AS hanya 80 kilometer. Langkah ini disebut AS supaya roket yang ditembakan tidak terlalu jauh masuk ke wilayah Rusia.Selain Ukraina, HIMARS turut dioperasikan oleh sejumlah negara lain. Dikutip dari Army Recognition, diketahui Singapura, Yordania dan Uni Emirat Arab turut membeli sistem peluncur roket itu, disusul Qatar. Pada 2017, AS juga mengirim 54 senjata itu ke Rumania, serta Polandia yang secara resmi mengumumkan pembelian HIMARS M142 pada 2019.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top