Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Amazing, Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Deteksi Dini Kanker Mulut Pakai HP Android

Foto : Istimewa

Ilustrasi menggunakan aplikasi deteksi dini kanker mulut.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Sebanyak empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan aplikasi androidyang dapat digunakan untuk skriningkanker mulut (mengetahui apakah terkena kanker mulut atau tidak).

Mereka adalah Kayla Queenazima Santoso (Teknik Biomedis 2020), Fathan Hudyaussie Santoso (Teknologi Informasi 2019), Mutia Fitri Akmalia (Pendidikan Dokter Gigi 2019), dan Safhira Anggraini Putri (Pendidikan Dokter Gigi 2020).

Aplikasi yang berbasismachine learningtersebut kemudian diberi nama 'Sinoma'.Aplikasi Sinoma ini merupakan proyek yang berasal dari pendapatan Kemdikbud Ristek dalam ajang Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karya Cipta tahun 2021.

"(Dengan) Sinoma ini, (kami berharap) semakin banyak masyarakat yang peduli kepada kanker mulut.(Kami berharap) pasien bisa mendapatkan penanganan kanker mulut sejak dini sehingga meningkatkan kemungkinan (untuk) sembuh," tutur Kayla, kemarin.

Menurut data yang dihimpun dariGlobal Cancer Observatory(lembaga di bawah WHO atauWolrd Health Organization), terdapat 5.780 penambahan kasus baru kanker mulut pada tahun 2020 di Indonesia.

Kayla dan tim melihat penanganan kasus kanker mulut cukup terkendala karena pandemi Covid-19. Ada banyak fasilitas kesehatan gigi mulut yang tutup. Jika pun dibuka, jumlah pengunjung atau pasiennya dibatasi. Hal ini kemudian mengakibatkan berkurangnya kesempatan masyarakat untuk melakukancheck up. Jika kondisi atau permasalahan tersebut tidak segera diatasi, maka akan berakibat fatal kepada masyarakat. Jika kanker mulut tidak sedari awal disadari maka dampaknya akan semakin besar.

"Ketika sudah parah, area kanker bisa lebih besar dari sebelumnya hingga bisa jadi pasien harus kehilangan banyak area mulut karena area tersebut harus diangkat," jelas Kayla.

Kayla mengatakan Sinoma dihadirkan agar masyarakat secara mandiri dapat mendeteksi sedini mungkin penyakit kanker mulut tersebut. Dengan hanya memotret bagian mulut yang dicurigai, pengguna aplikasi Sinoma akan menerima prediksi apakah bagian mulut tersebut terkena kanker mulut atau tidak. Pengguna aplikasi pun juga akan diberi rekomendasi tindakan setelah menerika prediksi tersebut

Tidak kurang, aplikasi Sinoma juga menyediakan berbagai informasi seputar penyakit kanker mulut. Terdapat informasi terkait upaya pencegahan, ciri-ciri, dan proses pengobatan penyakit kanker mulut itu sendiri. Untuk memudahkan pengguna, Sinoma juga pun memiliki panduan penggunaan aplikasi.

"Hal ini selaras dengan tujuan yang ingin kami raih yaitu membuat sistemscreeningdini yang mudah digunakan masyarakat awam, edukatif, dan aman digunakan walaupun saat pandemi," pungkas Kayla.

Kayla menegaskan Sinoma hanya untuk keperluanpenyaringansemata dan bukan untuk mendapatkan diagnosis.Pengguna terkait tetap disarankan mengunjungi spesialis untuk mendapat diagnosis tersebut.

Saat ini, aplikasi Sinoma tersebut masih dalam pengurusan administrasi.Setelah proses tersebut selesai, aplikasi pun siap digunakan oleh masyarakat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top