Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suplai Energi

Alokasi Gas Domestik Meningkat Tahun Depan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah berencana meningkatkan alokasi gas domestik ketimbang ekspor untuk menekan impor gas. Karenanya, pemerintah bakal meningkatkan pembangungan jaringan gas (jargas) kota per tahunnya dengan target 1 juta Sambungan Rumah (SR) yang dibangun pada 2020.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial menyebutkan tren peningkatan alokasi gas untuk domestik ini rata-rata sebesar 8 persen per tahun. Bahkan, pada 2018, porsi gas untuk domestik mencapai 60 persen.

"Terbukti sejak 2014 pemanfaatan gas domestik untuk pertamakalinya lebih besar dari ekspor yaitu sebesar 53 persen. Dan terus meningkat, bahkan pada 2018 sekitar 60 persen. Kita harapkan pada 2019 bisa meningkat lagi diatas 60 persen," ungkapnya di Jakarta, Jumat (26/4).

Alokasi gas bumi untuk domestik sepanjang 2018 dimanfaatkan untuk berbagai sektor, mulai dari industri hingga jargas kota. Rinciannya, gas alam cair (LNG) Domestik 6,03 persen, liquefied petroleum gas (LPG) Domestik 2,3 persen, kelistrikan 12,78 persen pupuk 10,94 persen. Sementara alokasi untuk industri 25,25 persen, lifting minyak sebesar 2,81 persen serta jargas 0,05 persen.

Ego mengungkapkan, meskipun jika diekspor harga gas mungkin bisa lebih tinggi, namun komitmen pemerintah adalah mendorong pemanfaatan domestik. Salah satu program yang akan digenjot realisasinya adalah pembangunan jaringan gas kota (Jargas) untuk memberikan akses energi seluas-luasnya kepada masyarakat, penghematan biaya bahan bakar, mengurangi beban subsidi LPG dan menghemat devisa negara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top