Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Alcaraz Jernihkan Pikiran Jelang US Open

Foto : Miguel MEDINA / AFP

mengembalikan bola I Carlos Alcaraz dari Spanyol mengembalikan bola ke Novak Djokovic dari Serbia saat pertandingan tenis final tunggal putra di Court Philippe-Chatrier di Stadion Roland-Garros selama ­Olimpiade Paris 2024, di Paris pekan lalu. Alcaraz menuju Grand Slam ­terakhir tahun ini usai kekalahan mengejutkan 4-6 7-6(5) 6-4 di babak ­kedua dari Gael Monfils, di Cincinnati Open

A   A   A   Pengaturan Font

CINCINNATI - Carlos Alcaraz menutup turnamen musim panas di Eropa yang tak terlupakan dengan medali perak Olimpiade, meski meraih kemenangan di Prancis Open dan Wimbledon. Tapi petenis asal Spanyol itu akan berusaha untuk menjernihkan pikirannya menjelang US Open pekan depan setelah mengalami keterpurukan.

Petenis berusia 21 tahun itu menuju Grand Slam terakhir tahun ini usai kekalahan mengejutkan 4-6 7-6(5) 6-4 di babak kedua dari Gael Monfils, di Cincinnati Open pekan lalu. Alcaraz menyebut itu sebagai pertandingan terburuk dalam karirnya.

Dalam keadaan frustrasi, Alcaraz menghancurkan raketnya di set penentuan dengan memukulnya berulang kali di lapangan. Dia kebingungan menjelaskan penurunan performanya. "Saya tidak bisa bermain. Jujur saja, saya sudah berlatih dengan sangat baik. Hari-hari sebelumnya, saya merasa hebat, memukul bola dengan jelas, bergerak dengan baik," tandasnya.

Dia tidak tahu yang terjadi, bisa seperti ini. Alcaraz tidak bisa mengendalikan diri. Dia ingin melupakannya dan pergi ke New York dengan mencoba berlatih baik.

Kekalahan yang memalukan di Cincinnati terjadi dalam pertandingan pertama Alcaraz di lapangan keras sejak perjalanannya ke perempat final Miami bulan Maret lalu. Itu tak lama setelah meraih gelar di Indian Wells.

Petenis peringkat tiga dunia itu berharap segera menemukan kembali performa terbaiknya di Flushing Meadows, tempat dia membuat terobosan Grand Slam sebagai remaja pada 2022. US Open 2022 menjadi gelar Grand Slam pertamanya dari empat gelar yang telah diraihnya.

Sementara itu, Daniil Medvedev dan Alexander Zverev termasuk di antara para penantang yang mampu menyingkirkan favorit pra-turnamen, Alcaraz dan Novak Djokovic di US Open. Medvedev yang merupakan mantan juara US Open tidak memiliki persiapan terbaik kali ini.

Tapi petenis Russia yang mengaku sebagai spesialis lapangan keras ini memiliki keahlian untuk menggagalkan Alcaraz dan Djokovic meraih gelar lain di New York. Peringkat lima dunia Medvedev, yang satu-satunya gelar Grand Slam diraihnya di US Open 2021 saat mengalahkan Djokovic di final, tangguh di lapangan keras.

Finalis Prancis Open Zverev, yang masih mencari gelar Grand Slam pertamanya, datang ke US Open setelah pemanasan di Cincinnati. Petenis asal Jerman itu kalah di semifinal dari juara dan peringkat satu dunia Jannik Sinner.

Zverev adalah salah satu pemain yang paling konsisten tahun ini. Dia punya 49 kemenangan pada 2024. Ini menjadikannya pemain dengan jumlah kemenangan terbanyak di ATP Tour.

Andrey Rublev asal Russia mencapai perempat final di New York dalam dua tahun terakhir, juga akan tiba di US Open. Dia yakin setelah mencapai final di Montreal dan perempat final dua turnamen pemanasan lainnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top