Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Mesir

Al Sisi Diprediksi Menang Lagi

Foto : AFP/STRINGER

PILPRES MESIR - Seorang prajurit angkatan laut Mesir memeriksa identitas warga menjelang masuk ke tempat pemungutan suara pemilihan presiden Mesir, di Kota al-Montazah, Alexandria, Mesir, Senin (26/3). Hasil resmi pilpres ini akan diumumkan pada 2 April 2018

A   A   A   Pengaturan Font

Kairo - Warga Mesir pergi berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk pemilihan presiden, Senin (26/3). Masyarakat dihadapkan pilihan antara petahana Abdel Fattah al-Sisi, dan seorang politikus yang kurang dikenal, Moussa Mostafa Moussa. Selama tiga hari, TPS dibuka pada pukul 9:00 pagi waktu setempat.

Sisi optimistis akan memenangkan kontestasi politik itu untuk masa jabatan empat tahun mendatang. Dalam tayangan televisi, Sisi tampak berada di antara masyarakat yang datang lebih awal ke TPS di sebuah sekolah di Distrik Heliopolis Kairo, dengan pengamanan ketat. Pasukan keamanan dikerahkan di seluruh Mesir untuk mengamankan TPS, sedangkan kendaraan lapis baja juga diturunkan di sejumlah lokasi di sekitar Kairo.

Setelah menewaskan ratusan tentara dan warga sipil, kelompok "Egyptian" yang berafiliasi dengan ISIS, menjadi ancaman terhadap proses demokrasi di Mesir. Sebelumnya, dua polisi tewas dalam serangan bom mobil yang menargetkan Kepala Kepolisian provinsi Aleksandria, Sabtu (24/3).

Namun, orang yang menjadi sasaran tidak sampai mengalami luka. Sekitar 60 juta orang negara Arab terpadat itu, telah terdaftar untuk memberikan pilihan pada 26 sampai 28 Maret 2018. Rencananya, hasil resmi pemungutan akan diumumkan pada 2 April 2018. Mereka dihadapkan pada pilihan antara Sisi, dan Moussa Mostafa Moussa, yang mendaftar pada saat-saat akhir batas penutupan pendaftaran.

Kemunculan Moussa menyelamatkan negara itu dari pemilihan presiden tanpa lawan. Moussa hanya dianggap sebagai "boneka" Sisi. Apalagi, dia sebelumnya memimpin tim kampanye Sisi sampai akhirnya dia mendaftar sebagai penantang. Sementara pesaing lainnya, mantan kepala staf militer, Sami Anan, telah disingkirkan lebih dulu.

Dia ditahan tak lama setelah mencalonankan diri Januari lalu. Pihak militer mengatakan, dengan pencalonannya, jenderal tanpa jabatan itu telah melakukan pelanggaran hukum. Dalam wawancara yang disiarkan di televisi Mesir, pekan lalu, Sisi, 63 tahun, mengatakan dia tidak bisa disalahkan bila tidak ada pesaing serius yang maju.

"Saya berharap ada satu, atau dua, atau tiga, bahkan 10 dari orang-orang terbaik, sehingga Anda bisa memilih siapa pun yang Anda inginkan," katanya. Sisi memenangkan masa jabatan pertamanya pada 2014 setelah mantan panglima militer itu menggulingkan pendahulunya, Mohamed Morsi.

SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top