Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Persenjataan

AL Iran Resmikan Divisi "Drone" Pertama

Foto : AFP/Iranian Army Office

“Drone” Iran I Sebuah drone diluncurkan dari kapal milik AL Iran yang sedang berlayar di Samudera Hindia pada 15 Juli lalu. Iran pada Jumat (15/7) pekan lalu mengumumkan divisi angkatan laut pembawa drone pertamanya yang akan beroperasi di Samudera Hindia.

A   A   A   Pengaturan Font

TEHERAN - Tentara Iran, pada Jumat (15/7), meresmikan divisi angkatan laut pengangkut drone pertama di perairan internasional Samudra Hindia. Peresmian itu diumumkan saat Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, berkunjung ke Timur Tengah untuk menggalang dukungan Arab untuk melawan ancaman Iran.

"Divisi angkatan laut, yang terdiri dari unit drone permukaan dan kapal selam, diresmikan dalam upacara yang disiarkan televisi yang dihadiri oleh pejabat tinggi militer," kata militer Iran dalam sebuah pernyataan.

Divisi pertama yang bergabung dengan armada selatan tentara, mampu membawa berbagai jenis pertempuran, pengawasan, dan drone bunuh diri, kata media pemerintah. Namun, laporan televisi pemerintah Iran tidak menyebutkan berapa banyak kapal, kapal selam atau drone yang termasuk dalam divisi tersebut dan hanya menyebutkan satu kapal yang membawa 50 drone.

Perkembangan itu terjadi di tengah tur perdana Presiden Biden di Timur Tengah, yang membawanya ke Israel dan Arab Saudi, dua musuh bebuyutan regional Iran, dan sehari setelah AS dan Israel mengumumkan deklarasi bersama melawan Teheran.

Dalam deklarasi tersebut, Presiden Biden dan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, menegaskan kembali tekad mereka untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, yang memicu reaksi kemarahan dari Teheran.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa AS menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan mitra lain untuk menghadapi agresi Iran dan kegiatan destabilisasi.

Komandan militer tertinggi Iran, Jenderal Abdolrahim Mousavi, mengatakan di sela-sela upacara pembukaan bahwa Teheran menyadari sikap agresif AS saat membela upaya negaranya untuk meningkatkan kemampuan defensifnya.

"Jika musuh membuat kesalahan, drone ini akan memberikan balasan yang disesalkan," ucap dia.

Sehari sebelumnya, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, saat berbicara pada rapat umum di Iran barat bersumpah akan memberikan balasan keras dan disesalkan terhadap kesalahan apa pun yang dilakukan oleh AS atau sekutu regionalnya.

Dalam pernyataan terpisah pada Jumat, juru bicara militer Iran Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi mengatakan setiap upaya menggunakan kekuatan terhadap Iran akan ada harganya.

Pernyataannya itu dilontarkan sebagai tanggapan atas komentar Presiden Biden dalam sebuah sesi wawancara dengan saluran televisi Israel bahwa AS akan menggunakan kekuatan terhadap Iran sebagai upaya terakhir untuk mencegahnya memperoleh senjata nuklir.

Ketegangan Meningkat

Ketegangan telah meningkat secara dramatis antara Iran dan AS dalam beberapa pekan terakhir. Para ahli percaya kunjungan Biden ke Israel dan deklarasi bersama dengan Tel Aviv dapat menciptakan hambatan baru dalam pembicaraan kesepakatan nuklir, yang telah berlangsung sejak April tahun lalu.

Pada Senin lalu, penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan Washington DC yakin Iran sedang mempersiapkan sampai beberapa ratus drone untuk Russia, termasuk sebagian drone yang punya kemampuan senjata dan Iran sedang bersiap untuk melatih pasukan Russia untuk menggunakannya. AFP/Anadolu/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top