Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah

Aktor Negara Dibalik Sabotase Tanker di UEA

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Temuan awal dari penyelidikan yang dipimpin oleh Uni Emirat Arab (UEA) terkait serangan terhadap kapal tanker pada 12 Mei lalu, menunjukkan kemungkinan ada aktor negara dibalik dari sabotase itu. Walau begitu pemerintah UEA menyatakan belum menemukan adanya bukti bahwa Iran terlibat.

"Penyelidikan masih berlangsung. Fakta-fakta ini adalah indikasi kuat bahwa keempat serangan sabotase itu adalah bagian dari operasi canggih dan terkoordinasi yang dilakukan oleh aktor dengan kapasitas operasional yang signifikan, kemungkinan besar adalah aktor negara," kata sebuah pernyataan bersama dari UEA, Arab Saudi, dan Norwegia.

Temuan awal tersebut dibacakan dalam taklimat ke Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pada Kamis (6/6). DK PBB pada akhirnya akan menerima hasil akhir dari penyelidikan agar bisa menentukan kemungkinan tanggapan yang akan diambil.

Sebelumnya Amerika Serikat (AS) menuduh Iran berada di belakang serangan terhadap empat kapal tanker, yang terjadi pada saat meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington DC. Keempat kapal itu, dua berbendera Saudi, berbendera Norwegia, dan berbendera UEA, mengalami kerusakan ketika berlayar di perairan teritorial UEA, tak jauh dari Pelabuhan Fujairah.

Setelah menilai kerusakan dan melakukan analisis kimia, UEA mengatakan kepada DK PBB bahwa serangan itu berteknologi canggih dan jenis serangan yang paling mungkin dilakukan oleh dinas rahasia sebuah negara.

Temuan awal menunjukkan bahwa "sangat mungkin" empat ranjau yang memiliki magnet, telah dilekatkan pada lambung kapal tanker oleh penyelam terlatih yang diturunkan dari sebuah kapal cepat. Penyelidik dari UEA juga percaya sabotase itu memerlukan kemampuan intelijen untuk memilih sasaran yang tepat.

Iran sebelumnya telah menolak tuduhan bahwa mereka berada di belakang sabotase dan para diplomat mereka mengatakan tidak ada kemungkinan peran Iran selama diperdengarkan taklimat di DK PBB oleh UEA.

Walau ada bantahan, Arab Saudi yang merupakan negara musuh bebuyutan Iran, bersikeras mengatakan bahwa Teheran kemungkinan besar adalah biang keladi dari serangan terhadap tanker-tanker itu.

"Kami percaya tanggung jawab atas serangan ini berada di pundak Iran," kata Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdallah al-Mouallimi.

Arab Saudi pun menyatakan serangan-serangan itu tak hanya akan mempengaruhi keselamatan navigasi internasional, namun juga keamanan pasokan minyak dunia, sehingga memerlukan tanggapan dari DK PBB.

Tentangan Russia

Sementara itu para diplomat PBB mengatakan bahwa segala upaya di dewan untuk menghukum Iran atas serangan itu kemungkinan akan menghadapi tentangan dari Russia. Wakil Duta Besar Rusia, Vladimir Safronkov, mengatakan bahwa tidak ada bukti yang disajikan yang menghubungkan Iran dengan serangan sabotase itu.

"Kita seharusnya tidak langsung mengambil kesimpulan," kata Safronkov. "Investigasi ini akan dilanjutkan," pungkas dia.

Pada bagian lain Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan bahwa sabotase ini dilakukan saat Iran berusaha menaikkan harga minyak ketika Washington DC berupaya untuk mengakhiri ekspor minyak mentah Iran.

Ketegangan Timur Tengah meningkat sejak pemerintahan Presiden Donald Trump menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

Selanjutnya AS mengirim pesawat bomber berkemampuan nuklir dan armada kapal induk ke kawasan Teluk Persia. Walau telah mengerahkan kekuatan militer, Presiden Trump mengatakan dirinya tak menginginkan terjadinya perang dengan Iran. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top