Aksi Protes Masih Berlanjut di Seluruh Iran

DUBAI - Aksi protes yang dipicu oleh kematian seorang perempuan muda dalam tahanan polisi, berlanjut di seluruh Iran pada Minggu (9/10) untuk menentang tindakan keras oleh pihak berwenang serta menyerukan mundurnya Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

"Setidaknya 185 orang, termasuk sedikitnya 19 anak-anak, tewas dalam protes nasional di seluruh Iran. Jumlah pembunuhan tertinggi terjadi di Provinsi Sistan dan Baluchistan dengan setengah dari jumlah yang tercatat," lapor Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia pada Sabtu (8/10).

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan terjadinya protes di lusinan kota di seluruh Iran pada Minggu pagi dengan ratusan gadis sekolah menengah dan mahasiswa berpartisipasi meskipun pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata, pentungan dan peluru tajam walau pihak berwenang Iran membantah semuanya.

Aksi protes antipemerintah ini dimulai pada 17 September setelah pemakaman Mahsa Amini, 22 tahun, yang tewas dalam tahanan setelah dijebloskan oleh polisi moralitas Iran. Mahsa Amini ditangkap di Teheran pada 13 September karena mengenakan pakaian yang tidak pantas. Dia meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit Teheran. SB/ST/I-1