Aksesibilitas Kendala Utama Pariwisata
YOGYAKARTA- Permasalahan aksesibilitas dan konektivitas antardestinasi masih menjadi kendala untuk mewujudkan target kunjungan dua juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. karenanya, infrastruktur berperan penting untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Demikian diungkapkan Direktur Industri Pariwisata dan kelembagaan kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Brobudur, Bisma Jatmika tisnasasmita, dalam seminar Tantangan dan Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Borobudur, Senin (30/7) di Pusat Studi Pariwisata UGM.
"Fokus pemerintah saat ini pada penyediaan infrastruktur terutama jalur tranportasi dan interkoneksi antar destinasi pariwisata," kata Direktur Industri Pariwisata dan Badan Pelaksana Otorita Brobudur, Bisma Jatmika tisnasasmita dalam seminar Tantangan dan Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Borobudur di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (30/7).
Bisman mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah mempercepat pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan aksesibilitas Borobudur, destinasi favorit wisatawan mancanegara di Jateng-DIY. Pembangunan jalan tol Bawean Yogya Solo akan segera dieksekusi, di Solo juga akan dibangun jalur kereta yang menghubungkan bandara Adi Sumarmo dengan Stasiun Balapan. "Di Semarang kita juga akan bangun terminal khusus cruise ship (kapal pesiar) di pelabuhan tanjung Mas Semarang Utara," katanya.
Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan dengan menggunakan anggaran negara dibantu Bank Dunia. "Hal itu dilakukan untuk meningkatkan tourism competitiveness index (daya saing sektor pariwisata)," katanya. YK/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya