Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Akses Digital Masih Timpang di ASEAN, Perlu Investasi Dukung MEA yang Inklusif

Foto : The Conversation/Shutterstock/Cinemanikor

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Ini tentunya bertentangan dengan [semangat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)](https://meaindonesia.ekon.go.id/mea/#:~:text=Masyarakat%20Ekonomi%20ASEAN%20(ASEAN%20Economic,pertumbuhan%20ekonomi%20untuk%20mencapai%20kemakmuran) untuk mewujudkan perekonomian yang terintegrasi, terkoneksi, berdaya saing, dan inovatif. Pada gilirannya, kesenjangan tersebut membatasi bisnis untuk berkembang.

Kesenjangan digital dan potensinya dalam perekonomian ASEAN

Temuan Sekretariat ASEAN menggarisbawahi kurangnya investasi infrastruktur digital dan literasi sebagai dua faktor penghambat utama dalam merealisasikan potensi digital di kawasan ASEAN.

Investasi sebagian besar negara anggota ASEAN di sektor telekomunikasi juga masih tergolong rendah dan timpang, apabila dibandingkan dengan Singapura sebagai negara dengan investasi telekomunikasi terbesar di kawasan ASEAN. Per 2019, Singapura mengalokasikan US$157 (Rp 2,35 juta) per kapita untuk investasi di sektor telekomunikasi. Sementara, negara-negara ASEAN lainnya secara rata-rata hanya menginvestasikan sebesar US$27,5 per kapita. Kondisi ini menciptakan potensi terjadinya ketimpangan digital di kawasan ASEAN.

Berdasarkan catatan World Economic Forum (WEF) pada 2019, enam negara di ASEAN memiliki skor kecakapan digital di bawah 5,0 dari skala tertinggi 7,0.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top