Akses Desa Terdampak Erupsi Semeru Dijaga

LUMAJANG - Aparat kepolisian masih berjaga-jaga di titik-titik yang menjadi akses menuju dusun terdampak guguran awan panas akibat letusan Gunung Semeru, Senin (6/12). Hal ini antara lain dilakukan polisi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Polisi dari Satuan Sabhara Polda Jatim berjaga untuk menghalau warga yang nekat menuju akses ke sungai aliran lahar dingin. "Banyak warga dari luar desa datang hanya untuk menonton. Makanya kami minta putar balik," kata salah seorang anggota kepolisian yang sedang bertugas.

Selain polisi, terlihat juga beberapa anggota TNI AD yang melihat-lihat situasi di beberapa pintu keluar masuk mengarah ke jalan utama. Salah seorang warga Desa Sumberwuluh, Iwan, menyambut baik langkah petugas untuk membatasi akses masyarakat agar tidak mendekat ke titik terdampak.

"Situasi belum aman betul dan petugas masih bekerja untuk melakukan evakuasi. Kalau tidak dijaga khawatir lebih banyak bukan warga sini yang masuk. Apalagi masih rawan dengan cuaca yang setiap hari hujan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna mengimbau kepada warga agar mematuhi larangan mendekat ke lokasi terdampak bencana. "Kami harap masyarakat yang mendekat segera bergeser karena berbahaya. Petugas saja bekerja mengutamakan faktor keselamatan," tutur dia.

Sementara itu, TNI AU mengerahkan puluhan pasukan khusus untuk menyisir dan membantu evakuasi warga korban letusan Gunung Semeru di Lumajang. Puluhan prajurit terdiri atas Detasemen Matra 2/Naga Pasa dan Batalion Komando 464/Nanggala Korps Pasukan Khas TNI AU.

Pasukan khusus datang bersama para petugas kesehatan, fasilitas, dan sentra komunikasi. Mereka tergabung dalam satuan tugas bersama pasukan polisi, dan lembaga lain, menyisir korban letusan Gunung Semeru. Pasukan gabungan satgas bergerak dari lokasi yang terdampak parah letusan, di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Ada empat lokasi Sumber Wuluh yang menjadi fokus penyisiran, yaitu Jembatan Merah, Desa Curah Kobokan, Desa Perak, dan Desa Bundali.