Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Manajemen Komunikasi

Akselerasi Vaksinasi Booster Butuh Strategi Komunikasi Risiko

Foto : istimewa

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai akselerasi vaksinasi booster atau lanjutan butuh strategi komunikasi risiko. Menurutnya, penurunan motivasi masyarakat untuk vaksinasi, karena strategi tersebut belum dijalankan efektif dan konsisten.

"Saat ini, di banyak negara kecenderungan untuk mencari dosis keempat bahkan ketiga menurun sekali. Banyak negara tidak menerapkan strategi komunikasi risiko yang efektif dan konsisten," ujar Dicky, kepada Koran Jakarta, Rabu (27/7).

Dia menilai, pemerintah kerap membangun optimisme yang cenderung membuat masyarakat apatis dengan situasi pandemi. Dampaknya, masyarakat merasa tidak memiliki motivasi cukup untuk vaksin dosis ketiga dan keempat.

Dia menerangkan, strategi komunikasi risiko bukan hanya soal pola komunikasi pemerintah saja. Di dalamnya terdapat strategi manajemen yang mendorong transparansi dan keberimbangan informasi.

"Dengan transparansi data kita tahu dan apa adanya. Kalau baik dan buruk sampaikan jadi seimbang. Kalau dosis ketiga jadi syarat, ya aksesnya dipermudah," jelasnya.

Dicky menambahkan,sebagian masyarakat juga semakin percaya teori konspirasi atau hoaks. Pemerintah harus cepat mencegah hal tersebut berkembang. "Pandemi semakin lama semakin kuat teori konspirasi dan hoaksnya," katanya.

Dosis Keempat

Lebih lanjut, Dicky mengatakan, dosis keempat sangat penting diberikan di tengah peningkatan kasus Covid-19 saat ini. Menurutnya, kelompok prioritas yang perlu mendapat proteksi yaitu kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, pengidap komorbit.

Selain itu, petugas pelayan publik seperti tenaga kesehatan dan petugas pintu masuk negara harus mendapat proteksi lebih. Menurutnya, mereka berperan penting dalam penanganan Covid-19.

"Jadi pelayanan publik bisa maksimal dan mereka bisa terproteksi dan masyarakat mendapat manfaat pencegahan dan deteksi bisa dilakukan. Masyarakat jadi lebih terlindungi," terangnya.

Dia menyebut, vaksinasi dosis keempat penting sebab daya proteksi dari vaksinasi dosis ketiga mulai menurun. Berdasarkan data di Portugal dan Denmark, Covid-19 subvarian Omicron BA.5 berdampak pada peningkatan kasus dan perawatan rumah sakit.

"Keparahan sudah di atas Delta, jika orang itu tidak divaksinasi proteksi memadai, makanya penting booster ini," tandasnya.


Redaktur : andes
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top