Akreditasi Internasional Siapkan Insinyur Berdaya Saing
Ketua Majelis Akreditasi Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), Satryo Soemantri Brodjonegoro, dalam konferensi pers, 2023 IABEE Engineering Education Outlook, di Jakarta, Jumat (14/7).
Nizam menyebut, akreditasi oleh IABEE bersifat sukarela dengan prodi keteknikan melakukan pengajuan. Model akreditasi menitik beratkan pada proses perkuliahan dan capaian lulusan.
Dia menilai, proses akreditasi tersebut lebih baik dari sekadar melihat input yang bersifat kuantitatif. Menurutnya, model akreditasi anggota Washington Accord sangat ketat, untuk memastikan lulusannya kompeten dan sesuai standar seorang insinyur.
Ketua Majelis Akreditasi IABEE, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan, dari sekitar 2.500 prodi keteknikan, baru 8-10 persen saja yang sudah terakreditasi internasional. Dia berharap jumlah tersebut bertambah ke depannya.
Dia menambahkan, untuk bisa terakreditasi internasional oleh IABEE, prodi harus terlebih dulu terakreditasi 'baik sekali' secara nasional. Prodi juga harus menerapkan outcome based education atau pembelajaran berbasis hasil.
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2021-2024, Danis Hidayat Sumadilaga, mengungkapkan pihaknya berencana melanjutkan ekspansi keanggotaan IABEE ke dalam Seoul Accord dan Sydney Accord.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya