Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhirnya Kebudayaan Masyarakat Suku Kamoro Dibukukan

Foto : ANTARA/Husyen Abdillah

Warga Suku Kamoro membawa sebuah perisai berukuran besar pada pentas budaya memperingati HUT Kota Timika ke-12 di Lapangan Timika Indah, Mimika, Papua, Senin (18/3). Tulisan pada perisai memberi pesan perdamaian bahwa Masyarakat Mimika selalu hidup bersatu dengan semua suku tanpa membeda-bedakan.

A   A   A   Pengaturan Font

Timika - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah mengatakan bahwa kebudayaan masyarakat dan perubahan sosial Suku Kamoro asal daerah ini telah dibukukan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Timika.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Jumat, mengatakan atas nama pemerintah setempat memberikan apresiasi terhadap PMKRI Timika yang telah menyusun sebuah buku berjudul "Kamoro", yang menjadi kebanggaan bagi suku tersebut.

"Kami dari pemerintah sangat mengapresiasi karya anak-anak ini karena mampu menulis tentang budaya Suku Kamoro dalam sebuah buku," katanya.

Menurut Rettob, buku tentang budaya serta kehidupan sosial masyarakat Suku Kamoro ini sangat baik, untuk memperkenalkan kepada khalayak umum keunikan yang ada.

"Setelah membaca buku "Kamoro" ini saya minta kepada penulis untuk menambahkan literasi mendalam agar menggali lebih dalam budaya yang belum terlihat," ujarnya.

Dia mengharapkan dengan adanya bedah buku seperti ini, dapat menjadi catatan, guna menambah bahan literasi bagi penulis menuju penyempurnaan tulisan.

"Pemerintah berharap buku ini dapat ditulis lebih teliti dan mendalam sehingga masyarakat lebih puas serta mendapat pembelajaran terkait budaya Suku Kamoro," katanya.

Ketua Presidium PMKRI Timika Mersi Sundung menambahkan dirinya bersama tim mulai melakukan aktivitas menulis buku "Kamoro" ini sejak 2022.

"Kami juga melakukan survei dua bulan ke lapangan, mulai dari Kampung Poumako hingga pesisir lainnya, kami sempat menunda penelitian karena terkendala akomodasi," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top