Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Akhiri Kekerasan, China Harap Ketegangan di Ukraina Mereda

Foto : ANTARA/REUTERS/Stringer

Arsip - Jembatan Kerch yang terbakar terlihat saat matahari terbit di Selat Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Istanbul - China menyerukan agar ketegangan di Ukraina mereda, ketika rudal Rusia menghantam Kiev sebagai serangan balasan atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dan Krimea.

"China berharap situasinya akan mereda sesegera mungkin," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Senin.

"China selalu menyatakan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati dan bahwa masalah keamanan yang sah harus ditanggapi dengan serius," ujar Mao, seperti dilaporkan harian China Global Times.

Pernyataan Beijingitu muncul setelah sedikitnya delapan orang tewas di Ibu Kota Kiev pada Senin pagi dalam serangan yang dilancarkan Rusia ke beberapa kota Ukraina, menurut pihak berwenang negara itu.

Sedikitnya 24 orang terluka dalam penembakan di Shevchenkivskyi, sebuah distrik perkotaan di Kiev, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan ada yang tewas dan luka-luka di antara para korban serangan rudal. Dia pun mendesak warganya untuk tetap berada di tempat penampungan.

Beberapa ledakan dilaporkan di kota-kota Ukraina di antaranya Zhytomyr, Khmelnytsky, Dnipro, Lviv, Ternopil, dan Kiev, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh intelijen Ukraina melakukan aksi yang dia sebut sebagai "serangan teroris" di Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia ke Krimea.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top