Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengendalian Harga

Akhir 2022, Inflasi Pangan Turun Jadi 5,61 Persen

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2022 yang mulai dibentuk pada Juli dinilai berhasil menurunkan inflasi pangan dari 11,47 persen secara tahunan pada Agustus menjadi 5,61 persen di akhir tahun 2022.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam Kick Off GNPIP 2023 yang dipantau di Jakarta, Minggu (5/3), mengatakan di semua daerah, inflasi pangan pada 2022 juga tampak mengalami penurunan drastis.

Melalui GNPIP 2022, BI berhasil menggelar 2.638 pasar murah di 46 kantor perwakilan, 63 kerja sama antardaerah, 75 program subsidi ongkos angkut, dan menyalurkan 2,4 juta polybag untuk gerakan tanam cabai di 46 kantor perwakilan di daerah.

Bank sentral juga berhasil menggelar 86 program replikasi model bisnis, menyalurkan alat dan mesin pertanian senilai 32,21 miliar rupiah di 45 kantor perwakilan, dan menjalankan 48 program digitalisasi data dan informasi.

Pada 2023, BI akan mengoptimalisasi operasi pasar murah dan memperkuat ketahanan pangan dengan berbagai program. Selain itu, juga meningkatkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian yang telah disalurkan, memperkuat kerja sama antardaerah, memfasilitasi distribusi pangan, memperkuat infrastruktur teknologi informasi komunikasi, dan memperkuat koordinasi serta komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait.

"Kita sudah menyiapkan dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, peta jalan pengendalian inflasi pangan dari berbagai daerah. Itu sudah ada," kata Perry.

Otoritas moneter itu menargetkan dapat menyelenggarakan pasar murah di 4.683 titik, menyalurkan 2,63 juta bibit dalam program pangan mandiri, mereplikasi best practice program pangan di 100 klaster, menjalankan 74 program hilirisasi pangan, 113 program pupuk organik, dan menyalurkan alat dan mesin pertanian senilai 36,15 miliar rupiah.

Selain itu juga menargetkan dapat melaksanakan 108 program kerja sama daerah tangani inflasi pangan, 190 program distribusi pangan, 58 program digitalisasi data, 115 program capacity building untuk tim pengendali inflasi daerah, 122 kegiatan diversifikasi pangan, dan 461 kegiatan untuk penguatan koordinasi kelembagaan.

Jaga Stok

Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan memang inflasi dari bahan pangan ini penting untuk dikendalikan karena bisa memicu kenaikan inflasi secara umum.

Caranya dengan menjaga stok bahan pangan dan memastikan distribusinya ke seluruh daerah lancar. "Intinya, ketersediaan pangan harus terjaga agar stabilitas harga terjamin," kata Esther.

Sementara itu, pakar pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Surabaya, Ramdan Hidayat, mengatakan keberhasilan BI menurunkan inflasi melampui target 6 persen tersebut membuat pemerintah melanjutkan langkah serupa tahun dengan menyiapkan dana 102 triliun rupiah.

Dia berharap dilakukan pengawasan dan pemetaan yang cermat agar program pengendalian inflasi 2023 lebih berhasil.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top