Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pernikahan Kahiyang - Bobby

Ajang Relawan Memperkuat Dukungan untuk Jokowi

Foto : Koran Jakarta / eko sugiarto putro

Hadiri “Midodareni” - Rombongan ibu-ibu dari Palembang ikut dalam ribuan relawan Jokowi yang memadati Asrama Haji Donohudan, Selasa (7/11). Mereka semua menghadiri ritual Midodareni pada Selasa malam.

A   A   A   Pengaturan Font

Pukul 17.30 Selasa (7/11) bus pertama yang membawa para relawan dari Asrama Haji Donohudan Boyolali tiba di Gedung Grha Buana tempat pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution dilangsungkan. Total ada 20 bus dan puluhan mobil pribadi yang mengangkut para relawan dari asarama haji.

Jumlah itu diperkirakan membengkak hingga 10 ribu, sebab laporan di panitia relawan di asrama haji, sudah ada 7 ribu yang melapor, 5 ribu menginap di asrama dan 2 ribu tersebar di hotel dan rumah kerabat. Jumlah relawan yang datang masih terus bertambah.

"Kami perkirakan membengkak hingga 10 ribu, yang pasti ini momen kami bersama. Jadi, bagaimanapun kami akan fasilitasi semua yang ingin mengayubagyo pernikahan Kahilang-Bobby," kata penanggung jawab relawan Jokowi, Eko Sulistyo, kepada Koran Jakarta, di Solo, kemarin.

Koran Jakarta menyaksikan jumlah relawan di asrama haji berkali lipat dibanding dengan dua tahun lalu, saat anak pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, menikah. Jumlah laki-laki dan perempuan hampir berimbang, dari sisi usia pun tidak sedikit yang sudah di atas 55 tahun yang kemarin memadati asarama haji Donohudan.

"Saya dari Palembang, ada 30 orang naik pesawat. Pokoknya harus datang, karena Pak Jokowi ini merakyat dan kami ingin ketemu dengan semua yang mengagumi beliau," kata relawan dari Palembang, Sya'idah (55 tahun).

Pada intinya, semua membawa aspirasi yang sama, pernikahan Kahiyang menjadi momen mereka untuk bertemu dengan sosok Presiden yang mereka kagumi. Pertemuan dalam acara mantu ini sekaligus untuk saling menguatkan bahwa Presiden akan kembali mencalonkan diri jadi presiden di 2019 sehingga mereka bisa berjuang memenangkannya.

"Saya datang dari Malang, tapi saya anggota relawan barisan relawan Jakarta yang kemarin dukung Ahok juga, tapi kalah. Tidak apa-apa yang penting berjuang besok untuk Pak Jokowi menang 2019," kata relawan dari Malang, Selvi (60 tahun), yang datang berdua saja dengan suaminya.

Membangun Jaringan

Sebagaimana adegan di Film God Father 1 yang dibintangi Marlon Brando, peristiwa pernikahan menjadi momen bagi banyak orang untuk saling menyapa kenalan dan membangun jaringan.

Jika di God Father 1 itu di antara sibuknya prosesi pesta pernikahan Sang Don menerima banyak tamu.

Kali ini kita juga bisa membayangkan Presiden atau elite politik lain menjalin percakapan penting di acara pernikahan Kahiyang. Yang pasti, relawan dan beberapa tamu undangan mengaku kepada Koran Jakarta memanfaatkan momen ini untuk membangun kontak-kontak bisnis maupun politik.

Cak Jimuha, mantan aktivis mahasiswa 1998, mengaku datang ke pernikahan Kahiyang selain untuk mendoakan kedua pengantin juga untuk menjalin silaturahmi dengan jaringan aktivisnya, terutama yang berbasis di Solo dan sekitarnya. Menolak disebut sebagai pendukung Jokowi, Cak Jimuha hanya mengatakan politik praktis bukan menjadi agendanya, melainkan politik kebangsaan secara umum.

"Kami generasi muda meski sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tapi masih terus berbagi kabar apa yang terjadi dengan negara," jelasnya.

Peneliti Pusat Studi Masyarakat (PSM) Yogyakarta, Imam Badrus, mengaku momen pernikahan keluarga elite politik punya dimensi penting melihat bagaimana relasi elite dengan elite maupun elite dengan publik pendukungnya. Sebagai peneliti, setiap pernikahan anggota keluarga elite, sangat penting untuk dihadiri.

"Ada banyak kenyataan penting di balik layar yang bisa kami susun melalui peristiwa simbolik pernikahan ini. Selain itu tentu bagi para peneliti sendiri, biasanya momen pernikahan ini juga sepenting momen seminar, bisa bertemu banyak kolega. Jadi ada banyak peristiwa kecil di peristiwa besar presiden mantu. Ini sangat menarik," jelasnya.

n eko sugiarto putro/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top