Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AirNav Optimalikan Pelayanan Navigasi Penerbangan Pasca Gempa

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan menempuh medan yang terjal di beberapa titik longsor jalur darat Makassar - Mamuju selama kurang lebih 38 jam, perangkat Mobile Tower beserta sejumlah peralatan dan fasilitas navigasi penerbangan lain, tiba di Bandara Tampa Padang, Mamuju.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, pihaknya berkomitmen mengupayakan kesiapan fasilitas pelayanan navigasi penerbangan dalam waktu yang sesegera mungkin di Bandara Tampa Padang pasca gempa yang terjadi hari Jumat (15/1) dini hari lalu.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengirimkan beberapa tambahan personel dan fasilitas operasional dan teknik navigasi penerbangan, termasuk fasilitas Mobile Tower.

"Setelah hampir dua hari penantian sejak diberangkatkan pada hari Senin lalu, fasilitas pelayanan navigasi penerbangan Mobile Tower ini akhirnya tiba dengan selamat dan diharapkan langsung dapat digunakan," kata Pramintohadi, Kamis (21/1).

Ia menceritakan proses pengiriman Mobile Tower dimulai pada Senin (18/1) pukul 17.16 WITA di Cabang MATSC (Makassar) dengan formasi 2 tim, yakni Tim Ekspedisi dan Tim Teknisi Instalasi.

Pengiriman Mobile Tower yang didampingi oleh personel dari TNI AU ini mengalami sejumlah kendala, baik teknis dan non teknis. Selain kendala pecah ban di 3 titik lokasi dan kegiatan pengecekan double gardan di tengah perjalanan, tim juga harus melewati beberapa titik bekas longsor yang sudah dibersihkan dan satu titik longsor yang masih baru.

Pramintohadi menjelaskan Mobile Tower merupakan menara pengawas lalu lintas penerbangan yang bisa berpindah dengan sistem knock-down. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan pelayanan navigasi penerbangan dalam kondisi darurat di area bencana.

Perangkat ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti radio komunikasi air-to-ground HF/ VHF, recording system, Direct Speech, Voice Communication and Control System, hingga monitor kondisi cuaca di sekitar bandara. Mobile Tower milik AirNav Indonesia sendiri merupakan perangkat buatan Jerman yang sebelumnya pernah digunakan di Jayapura, Sorong, Lombok, dan Palu.

"Selain mengalami pecah ban sebanyak 3 kali, tim juga terkendala dengan adanya tanah longsor di Tubo Sendang, sehingga arus lalu lintas saat itu mengalami kemacetan yang cukup panjang. Tapi Alhamdulillah semua bisa dilalui dengan baik. Setibanya di lokasi pada pukul 07.05 waktu setempat, para Teknisi dan Tim Instalasi bergerak cepat untuk merakit dan menyusun Mobile Tower hingga siap digunakan," katanya.

Pasca gempa Mamuju, para personel navigasi penerbangan AirNav Indonesia memberikan pelayanan di Bandara Tampa Padang menggunakan Tower Darurat hasil rakitan manual yang sederhana. Dengan adanya dukungan fasilitas Mobile Tower ini, diharapkan pemberian pelayanan navigasi penerbangan dapat lebih optimal.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mengambil bagian dalam proses pengiriman Mobile Tower ini sejak berangkat dari Makassar hingga sampai di Mamuju. Semoga kondisi ini segera pulih. Dan AirNav Indonesia akan selalu memastikan bahwa pelayanan navigasi di Mamuju akan terus dioptimalkan," katanya. mza/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top