Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ahli Prediksi Sampah Luar Angkasa Tiongkok akan Kembali Jatuh ke Bumi

Foto : Xinhua

Ilustrasi oket angkat berat Long March 5B.

A   A   A   Pengaturan Font

Panel ahli dari Aerospace Corporation memperingatkan potensi kembali jatuhnya badan roket asal Tiongkok, seiring diluncurkannya modul ketiga dan terakhir dari stasiun ruang angkasa Tiangong pada Senin (31/10) di atas roket angkat berat Long March 5B oleh Badan Antariksa Berawak China (CSMA).

Organisasi nirlaba asal Amerika Serikat menyoroti kebiasaan peluncuran Long March 5B sebelumnya, di mana Tiongkok terbiasa tidak melakukan deorbit terkontrol dari tahap inti roket setelah muatannya dikerahkan. Meningkatkan kemungkinan badan roket seberat 23 ton akan jatuh ke Bumi di atas lokasi yang belum ditentukan dalam beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, pada bulan Juli, antara 5,5 ton hingga 9,9 ton Long March 5B lainnya jatuh ke Samudra Hindia setelah selamat dari kejatuhan melalui atmosfer bumi. Long March 5B lainnya jatuh ke Samudra Hindia pada April 2021 setelah badan antariksa Tiongkok tidak melakukan deorbit terkontrol. Setahun sebelumnya, pada tahun 2020, setelah peluncuran debut roket tersebut, potongan-potongan tahap inti kendaraan dilaporkan mendarat di Pantai Gading, Afrika Barat.

Melansir Space, kebanyakan roket dirancang sedemikian rupa sehingga tahap inti mereka dapat terjun ke laut atau di atas tanah kosong tak lama setelah lepas landas, atau kembali ke Bumi untuk pendaratan yang aman seperti milik SpaceX. Tetapi tahap inti Long March 5B dipaksa mencapai orbit, dan Badan Antariksa Tiongkok membiarkannya tetap naik sampai drag menurunkannya dengan cara yang tidak terkendali.

Walau begitu, Konsultan di Kantor Kepala Insinyur Aerospace Corporation, Ted Muelhaupt pada Rabu (2/11) menuturkan risikonya kecil bagi manusia untuk bisa tertimpa material roket yang jatuh tak terkendali ke Bumi.

"Jawabannya adalah bahwa Anda memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk memenangkan lotre malam ini daripada Anda terkena benda ini. Risiko bagi seorang individu adalah enam per 10 triliun. Itu jumlah yang sangat kecil," kata Muelhaupt.

Maraknya kasus kembali masuknya puing-puing roket Tiongkok ke Bumi dengan tak terkendali telah membuat sejumlah pihak menyerukan pembentukan hukum atau norma internasional untuk mencegah insiden semacam itu terjadi. Marlon Sorge, Direktur Eksekutif Center for Orbital and Reentry Debris Studies (CORDS) di The Aerospace Corporation, mengatakan bahwa hukum internasional tidak jelas mengenai jenis re-entry ini.

"Dan kenyataannya adalah tidak ada hukum, perjanjian, internasional yang mengatur apa yang boleh Anda lakukan dalam hal masuk kembali. Jadi sebenarnya tidak ada cara hukum langsung untuk mengontrol apa yang terjadi di tingkat internasional," kata Sorge.

Muelhaupt mengaku tidak mendapatkan feedback langsung baik dari badan antariksa nasional Tiongkok maupun badan pemerintah resmi lainnya atas pelacakan dan komunikasi reguler The Aerospace Corporation tentang jatuhnya badan roket Long March 5B. Melainkan komentar umum Tiongkok yang menuduh Barat membesar-besarkan hal tersebut secara tidak perlu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top