Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyaluran Kredit I Bonus Demografi Jika Dibarengi Perilaku Konsumtif Justru Menjadi "Demographic Trap"

Agar Produktif, Penyaluran KUR Harus Ada Pendampingan

Foto : Sumber: Kemenko Perekonomian – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

"Demographic Trap"

Ekonom dari Universitas Airlangga, Suroso Imam Zadjuli, mengatakan masyarakat memang sudah seharusnya menggunakan kredit perbankan secara produktif, bukan dengan perilaku konsumtif, apalagi terhadap produk impor.

Dengan ekspor yang masih didominasi komoditas, pemakaian kredit perbankan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif terutama untuk barang impor, sangat tidak produktif. Apalagi konsumsi impor kita tinggi, maka defisit akan semakin tajam.

"Tingginya defisit ini akan menggerus devisa, rupiah bisa terdampak. Sedangkan bonus demografi yang mestinya menjadi modal, jika dibarengi perilaku konsumtif impor justru akan berbalik menjadi demographic trap. Dengan beban utang luar negeri pemerintah yang besar, ini akan semakin bergantung dengan utang luar negeri, kalau sudah begitu kita bisa masuk debt trap," pungkas Suroso.

Ekonom Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Suhartoko, menambahkan, bagi perbankan, potensi ancaman kredit macet lebih besar di kredit konsumsi sehingga bank lebih suka menyalurkan kredit produktif,"ungkapnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top